Realitasonline.id | Filter udara sering kali menjadi komponen yang terlupakan dalam perawatan rutin mobil, padahal peran vitalnya dalam menjamin efisiensi pembakaran mesin tidak bisa diabaikan. Ketika filter udara dibiarkan kotor, atau bahkan mampet karena tumpukan debu dan kotoran, dampaknya langsung terasa pada performa kendaraan dan, yang paling membuat kantong kering, adalah meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga: Terlalu Nyaman Bikin Boros: Penggunaan AC Mobil Berlebihan Menambah Beban Mesin dan Kuras BBM
Filter udara berfungsi sebagai penyaring, memastikan hanya udara bersih yang masuk ke ruang bakar mesin untuk dicampur dengan bahan bakar dalam rasio yang tepat. Ketika filter ini tersumbat, jumlah udara yang masuk ke mesin akan berkurang drastis. Kondisi ini secara teknis dikenal sebagai "campuran kaya" (rich mixture), di mana rasio bahan bakar menjadi lebih banyak dibandingkan udara, menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna.
Pembakaran yang tidak sempurna ini berakibat fatal: pertama, tenaga mesin akan terasa menurun atau tarikan mobil menjadi "ngempos" karena mesin tidak mendapat suplai oksigen yang cukup. Kedua, dan inilah yang paling merugikan, pengemudi akan cenderung menginjak pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan performa normal, sehingga mesin dipaksa menyuntikkan lebih banyak bahan bakar untuk mengimbangi kekurangan udara. Usaha ekstra inilah yang membuat konsumsi BBM menjadi boros.
Para ahli otomotif menyarankan agar filter udara dibersihkan secara berkala, dan diganti sesuai jadwal yang direkomendasikan pabrikan, umumnya setiap 15.000 hingga 20.000 kilometer, tergantung kondisi lingkungan berkendara. Mengabaikan perawatan filter udara tidak hanya mengakibatkan pengeluaran BBM yang membengkak, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah domino, seperti penumpukan kerak karbon di ruang bakar yang dapat memperpendek usia komponen mesin. Perawatan filter udara yang sederhana dan terjangkau adalah investasi kecil untuk menjaga efisiensi dan kesehatan mesin mobil Anda.
