Trik Aman Menyalip Truk Besar dan Bus di Jalan Tol

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:16 WIB
Bus Cititrans terbaru yang siap melayani rute baru tanpa transit Realitasonline.id/Cititrans.co.id
Bus Cititrans terbaru yang siap melayani rute baru tanpa transit Realitasonline.id/Cititrans.co.id

 

 

Realitasonline.id | Menyalip kendaraan berdimensi besar seperti truk dan bus di jalan tol seringkali menjadi tantangan sekaligus dilema bagi pengemudi mobil pribadi. Meskipun kendaraan besar ini cenderung melaju di lajur lambat, dimensi mereka yang masif menciptakan area pandang terbatas (blind spot) yang jauh lebih besar dan membutuhkan perhitungan ekstra agar manuver menyalip dapat dilakukan dengan aman dan lancar. Teknik yang salah dalam menyalip kendaraan besar adalah salah satu pemicu utama kecelakaan fatal di jalan raya. Oleh karena itu, setiap pengemudi wajib menguasai trik yang tepat, mengutamakan keselamatan, dan mematuhi etika berkendara.

Baca Juga: Bukan Hanya Mesin, Ban Kurang Angin Juga Pemicu Utama BBM Mobil Boros: Hambatan Gulir Kuras Tenaga Mesin

Salah satu kunci utama keselamatan adalah memahami konsep "Blind Spot" atau titik buta pada truk dan bus. Area blind spot kendaraan besar tidak hanya berada di sisi kanan dan kiri yang tidak terjangkau spion, tetapi juga tepat di depan dan di belakang, terutama pada jarak dekat. Instruktur keselamatan berkendara sering menganjurkan metode sederhana: jika Anda tidak bisa melihat wajah sopir truk melalui kaca spionnya, berarti Anda berada di area blind spot yang sangat berbahaya. Jadi, pastikan jarak aman saat Anda mendekat. Jarak yang disarankan adalah antara 50 hingga 100 meter, disesuaikan dengan kecepatan mobil Anda, untuk memberi waktu reaksi yang cukup.

Setelah memastikan posisi Anda terlihat dan jarak aman terjaga, langkah berikutnya adalah komunikasi dan perhitungan kecepatan. Sebelum beranjak ke lajur kanan, berikan isyarat kepada sopir truk atau bus. Isyarat paling umum adalah dengan menyalakan lampu jauh (dim) sebanyak dua atau tiga kali. Selain itu, penggunaan klakson secara singkat dua hingga tiga kali juga sangat dianjurkan. Klakson berfungsi sebagai pengingat tambahan kepada sopir bahwa ada kendaraan yang akan mendahului di sampingnya. Selanjutnya, cek kondisi kendaraan Anda. Menyalip truk atau bus memerlukan akselerasi yang cepat dan bertenaga agar waktu menyalip ( overtake) dapat diselesaikan secepat mungkin, idealnya tidak lebih dari 20 detik. Jika mobil Anda dirasa kurang prima, sebaiknya urungkan niat menyalip, sebab manuver yang lambat di lajur kanan sangat berisiko.

Saat proses menyalip sedang berlangsung, perhatikan marka jalan. Marka garis putus-putus mengindikasikan Anda diperbolehkan menyalip, sementara garis lurus melarangnya. Ambil jarak sedikit melebar dari kendaraan besar saat Anda berada di sampingnya untuk menghindari potensi pergeseran angin ( wind buffer) atau muatan yang mungkin bergeser. Setelah berhasil mendahului dan Anda telah melihat seluruh bodi truk atau bus di spion tengah mobil Anda, barulah nyalakan lampu sein kiri dan kembali ke lajur normal dengan mulus. Penting untuk diingat, hindari memotong jalur secara tiba-tiba di depan kendaraan besar karena truk dan bus memerlukan jarak pengereman yang jauh lebih panjang. Penerapan sikap mengemudi defensif (defensive driving) harus menjadi prioritas utama. Ingat, di jalan tol, kecepatan bukanlah segalanya; keselamatan diri dan pengguna jalan lain adalah hal yang paling utama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X