Realitasonline.id | Melintasi jalanan menurun yang curam dan panjang merupakan situasi yang kerap menguji kemampuan pengemudi, terutama dalam mengendalikan laju kendaraan agar terhindar dari bahaya rem blong akibat panas berlebih (overheating). Kunci untuk mengatasi tanjakan ekstrem bukan hanya terletak pada pedal rem kaki, melainkan pada penguasaan teknik engine brake. Teknik ini memanfaatkan kompresi mesin untuk memperlambat laju kendaraan, sehingga beban kerja rem utama dapat dikurangi secara signifikan. Berita baiknya, teknik pengereman mesin ini dapat diterapkan dengan aman pada mobil bertransmisi manual maupun matik.
Baca Juga: Jurus Jitu Anti Gagal: Kuasai Teknik Parkir Paralel untuk Pemula Cuma Butuh Tiga Langkah Sederhana
Pada mobil transmisi manual, konsep engine brake dilakukan dengan memindahkan gigi secara bertahap ke posisi yang lebih rendah sambil melepaskan pedal gas. Sebagai contoh, jika Anda menuruni bukit dengan gigi empat, lepaskan pedal gas, injak kopling, dan pindahkan tuas ke gigi tiga. Setelah kopling dilepas secara perlahan, putaran mesin (RPM) akan meningkat dan mobil akan melambat secara alami. Jika turunan sangat tajam, ulangi proses ini ke gigi dua, atau bahkan gigi satu jika diperlukan. Penting untuk memastikan perpindahan gigi dilakukan secara berurutan dan jangan melompat langsung dari gigi tinggi ke gigi yang sangat rendah pada kecepatan tinggi, karena hal ini dapat merusak transmisi dan mesin. Disarankan untuk menjaga RPM di bawah 3.000 selama melakukan engine brake agar mesin tidak bekerja terlalu keras.
Sementara itu, pengguna mobil transmisi matik juga dapat melakukan engine brake dengan memanfaatkan mode gigi rendah yang tersedia. Pada mobil matik konvensional, tuas transmisi biasanya dilengkapi dengan opsi gigi 2 (atau D2), 3 (atau D3), dan L (Low atau 1). Saat menghadapi turunan, pindahkan tuas dari posisi D ke D3 secara perlahan, kemudian ke D2 jika kecepatan masih terlalu tinggi, dan ke L untuk turunan yang sangat ekstrem. Perpindahan gigi ini memaksa transmisi menggunakan rasio gigi yang lebih rendah, sehingga torsi mesin menahan laju kendaraan. Bagi mobil matik yang dilengkapi fitur paddle shift atau transmisi CVT, pengemudi cukup menekan tuas "minus" (-) pada paddle shift untuk menurunkan gigi secara manual dan bertahap.
Terakhir, terlepas dari jenis transmisi mobil, engine brake harus selalu dikombinasikan dengan penggunaan rem kaki secara berkala. Hindari menekan pedal rem terus menerus dalam waktu lama. Sebaliknya, gunakan teknik injak-lepas rem (pengereman intermiten) untuk membantu mengendalikan kecepatan dan memberi waktu bagi sistem rem untuk melepaskan panas. Menguasai teknik engine brake bukan hanya masalah efisiensi, tetapi merupakan keterampilan wajib untuk keselamatan berkendara di medan pegunungan dan turunan tajam, memastikan perjalanan Anda tetap aman dan terkendali.