Realitasonline.id | Meskipun mobil bertransmisi otomatis (matic) sering dianggap lebih mudah dikendarai, terutama di tengah kemacetan, menghadapi kombinasi tanjakan curam dan lalu lintas yang padat tetap memerlukan strategi khusus. Kesalahan penggunaan transmisi dapat menyebabkan mobil kehilangan daya dorong (power) dan yang lebih parah, merusak komponen transmisi itu sendiri. Pengemudi, terutama pemula, wajib menguasai penggunaan mode gigi rendah dan teknik berhenti-jalan yang benar.
Kunci utama untuk melibas tanjakan curam adalah tidak mengandalkan posisi transmisi "D" (Drive) saja. Transmisi D dirancang untuk jalan datar dan akan cenderung cepat berpindah ke gigi yang lebih tinggi untuk efisiensi bahan bakar, padahal di tanjakan, yang dibutuhkan adalah torsi atau daya dorong maksimum dari gigi rendah. Oleh karena itu, saat mulai menanjak, pindahkan tuas transmisi ke mode Low (L) atau Gigi 1/2. Mode L (Low) akan menahan transmisi di gigi terendah (Gigi 1) dan memberikan torsi paling besar, sangat ideal untuk tanjakan yang sangat curam atau panjang. Sementara mode 2 (D2) atau 3 (D3) dapat digunakan untuk tanjakan yang lebih landai, karena membatasi perpindahan gigi tertinggi di posisi 2 atau 3. Memilih mode yang tepat sebelum mobil kehilangan kecepatan akan memastikan mobil mendapatkan daya dorong yang stabil dan mencegah overheating pada transmisi.
Saat terjebak dalam kemacetan stop-and-go di tanjakan, mobil matic memiliki keunggulan karena tidak rawan mundur seperti mobil manual (berkat fitur creep atau Hill Start Assist pada model tertentu). Namun, penting untuk menjaga jarak yang aman dan menghindari kesalahan fatal saat berhenti lama. Jika mobil harus berhenti selama lebih dari 10-20 detik, pindahkan tuas transmisi ke posisi Netral (N) dan tarik Rem Tangan (Handbrake). Hal ini bertujuan untuk mengistirahatkan transmisi dari beban yang ditahan di tanjakan, serta melindungi transmisi dari panas berlebih akibat stalling atau floating di posisi D dengan rem kaki terus diinjak.
Untuk memulai pergerakan kembali, pastikan tuas kembali ke posisi L atau 1/2 (tergantung tingkat kecuraman), injak pedal gas perlahan hingga mobil mulai terasa bergerak maju, dan lepaskan rem tangan secara bertahap. Penggunaan rem tangan saat berhenti total di tanjakan adalah praktik terbaik, meskipun mobil matic modern dilengkapi fitur canggih, karena lebih aman dan memelihara komponen transmisi jangka panjang. Dengan kombinasi penggunaan mode L/2/3 yang sesuai dan disiplin menggunakan rem tangan, mengemudi mobil matic di tanjakan curam yang macet akan menjadi jauh lebih mudah dan aman.