Realitasonline.id | Kemudahan dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan mobil bertransmisi otomatis (matic) seringkali harus dibayar dengan label "lebih boros bahan bakar" dibandingkan dengan saudara kembarnya yang bertransmisi manual. Meskipun teknologi transmisi matic modern (khususnya CVT) terus berkembang menuju efisiensi yang lebih baik, secara prinsip kerja, mobil matic konvensional memiliki beberapa kelemahan teknis yang membuatnya lebih rakus dalam mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama dalam kondisi lalu lintas stop-and-go.
Penyebab utama dari perbedaan efisiensi ini terletak pada komponen inti transmisi matic konvensional, yaitu Torque Converter. Komponen ini berfungsi sebagai kopling fluida yang menghubungkan mesin ke gearbox menggunakan cairan (oli transmisi). Berbeda dengan kopling manual yang menghubungkan mesin secara solid, torque converter bekerja dengan cara selip (slippage) hidrolik, terutama saat mobil baru mulai bergerak dari posisi diam atau saat kecepatan rendah. Selip ini menyebabkan hilangnya sejumlah tenaga mesin yang diterjemahkan menjadi panas, yang berarti mesin harus bekerja lebih keras dan membakar BBM lebih banyak untuk menghasilkan tenaga yang sama dengan transmisi manual.
Faktor kedua adalah Bobot Tambahan dan Kerumitan Sistem. Transmisi otomatis secara struktural memiliki lebih banyak komponen dibandingkan transmisi manual, yang secara otomatis menambah bobot total kendaraan. Peningkatan bobot ini membutuhkan energi (BBM) lebih banyak untuk menggerakkan mobil. Selain itu, pada sistem matic modern sekalipun, kontrol perpindahan gigi diatur oleh Electronic Control Unit (ECU), dan meskipun bertujuan untuk efisiensi, ECU tidak selalu dapat menyamai kepresisian dan kontrol total seorang pengemudi manual yang mahir dalam memilih rasio gigi optimal di setiap kondisi jalan.
Namun demikian, efisiensi BBM juga sangat dipengaruhi oleh Gaya Mengemudi. Pengemudi mobil matic sering tergoda untuk melakukan akselerasi mendadak (kick-down) yang memicu perpindahan gigi ke posisi rendah dan meningkatkan putaran mesin (RPM) secara drastis, yang merupakan resep pasti untuk pemborosan BBM. Oleh karena itu, bagi pengguna matic yang ingin hemat, disarankan untuk mengemudi secara smooth, menghindari akselerasi agresif, dan memindahkan tuas ke posisi N (Netral) saat berhenti lama di lampu merah, yang secara efektif mengurangi beban mesin dan selip pada torque converter.