Malapetaka Transmisi: Bahaya Fatal Menginjak Pedal Gas dan Rem Mobil Matic Secara Bersamaan

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:53 WIB
One-Pedal Driving dan Regenerative Braking (Realitasonline.id / Canva)
One-Pedal Driving dan Regenerative Braking (Realitasonline.id / Canva)

 

Realitasonline.id | Penggunaan mobil dengan transmisi otomatis (matic) didesain untuk kenyamanan maksimal, ditandai dengan hanya dua pedal: gas dan rem. Desain ini mengharuskan pengemudi mengoperasikan kedua pedal tersebut hanya dengan satu kaki, yaitu kaki kanan. Namun, kebiasaan buruk yang sering dilakukan, terutama oleh pengemudi yang baru beralih dari mobil manual, adalah mengoperasikan rem dengan kaki kiri dan gas dengan kaki kanan, yang berujung pada potensi fatal: menginjak kedua pedal secara bersamaan. Kebiasaan ini bukan hanya masalah etiket mengemudi, tetapi merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada transmisi dan membahayakan keselamatan.

Ketika pedal gas dan rem diinjak secara simultan, mobil matic mengalami konflik mekanis yang ekstrem. Transmisi, khususnya pada jenis otomatis konvensional dan Dual Clutch Transmission (DCT), diperintahkan untuk melakukan dua hal berlawanan secara bersamaan. Di satu sisi, injakan gas memaksa transmisi untuk menyalurkan tenaga mesin yang kuat ke roda. Di sisi lain, injakan rem menahan putaran roda. Kondisi ini menciptakan gesekan yang berlebihan dan panas yang sangat tinggi di dalam komponen transmisi, terutama pada sistem kopling dan planetary gear.

Dampak langsung dari gesekan berlebih ini adalah kerusakan prematur pada komponen transmisi. Kopling yang harus bekerja ekstra keras untuk menahan tenaga mesin yang diproduksi oleh gas akan cepat aus dan terbakar. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, biaya perbaikan transmisi otomatis bisa mencapai puluhan juta rupiah. Selain merusak transmisi, kebiasaan buruk ini juga berdampak negatif pada sistem pengereman. Kampas rem yang harus bekerja menahan dorongan mesin akan lebih cepat menipis, mengurangi efektivitas pengereman, dan meningkatkan risiko rem blong akibat overheating.

Lebih dari sekadar kerusakan mekanis, risiko keselamatan adalah pertimbangan utama. Dengan menggunakan dua kaki untuk dua pedal, pengemudi cenderung kehilangan feeling dan kontrol yang presisi, meningkatkan kemungkinan salah injak pedal saat panik. Kasus terburuk adalah ketika pengemudi bermaksud mengerem mendadak tetapi justru menekan pedal gas secara bersamaan atau lebih parah lagi, menginjak gas sepenuhnya. Untuk menghindari risiko fatal ini, para ahli merekomendasikan agar pengemudi mobil matic selalu membiasakan diri untuk mengistirahatkan kaki kiri sepenuhnya dan hanya menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan rem secara bergantian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X