Realitasonline.id-Salah satu daya tarik utama Toyota Raize adalah mesinnya yang sudah dilengkapi turbocharger. Teknologi ini membuat mobil bermesin kecil 1.0L bisa menghasilkan tenaga besar, setara dengan mesin 1.5L konvensional.
Namun, di balik performa tinggi tersebut, sistem turbo juga memerlukan perawatan khusus agar tetap awet dan tidak cepat rusak. Banyak pemilik yang belum memahami cara merawat turbo dengan benar, padahal komponen ini cukup sensitif terhadap kebiasaan berkendara dan kualitas pelumas. Berikut panduan lengkap menjaga sistem turbo Toyota Raize tetap bertenaga dan tahan lama.
1. Gunakan Oli Mesin Berkualitas dan Ganti Tepat Waktu
Turbo bekerja di suhu dan tekanan sangat tinggi, sehingga membutuhkan pelumasan sempurna agar tidak cepat aus. Oli berfungsi melindungi poros turbo (turbin shaft) dari gesekan berlebih dan panas ekstrem. Gunakan oli sintetis penuh (full synthetic) dengan viskositas SAE 0W-20 atau 5W-30, sesuai rekomendasi Toyota. Oli jenis ini lebih tahan panas dan memiliki kemampuan melumasi komponen kecil turbo dengan baik. Jangan menunda ganti oli.
Baca Juga: Tips Membersihkan dan Merawat Kolong Toyota Raize agar Bebas Karat dan Tahan Lama
Lakukan penggantian setiap 7.000–10.000 km atau sesuai petunjuk buku servis. Bila mobil sering digunakan di lalu lintas padat atau jarak pendek, sebaiknya ganti lebih sering karena oli cepat kotor akibat panas yang sering naik-turun.
2. Panaskan Mesin Sebelum Berkendara
Sebelum mulai perjalanan, panaskan mesin sekitar 1 menit untuk memastikan oli sudah mengalir ke seluruh bagian mesin, termasuk ke turbocharger. Memanaskan mesin membantu turbo tidak berputar tanpa pelumasan di awal, karena turbo berputar sangat cepat (bahkan bisa mencapai 150.000 rpm). Bila turbo beroperasi tanpa oli yang cukup, umur bearing-nya bisa berkurang drastis.
3. Hindari Langsung Mematikan Mesin Setelah Berkendara Jauh
Setelah menempuh perjalanan panjang atau berkendara dengan kecepatan tinggi, hindari langsung mematikan mesin. Biarkan mesin menyala 30–60 detik sebelum dimatikan.
Hal ini bertujuan agar oli tetap mengalir dan mendinginkan turbo yang masih panas. Jika mesin langsung dimatikan, oli di dalam turbo bisa terbakar karena panas tinggi, meninggalkan kerak karbon yang dapat menyumbat saluran oli turbo. Kebiasaan sederhana ini terbukti efektif memperpanjang umur turbo hingga bertahun-tahun.
4. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Tinggi
Turbo bekerja optimal bila pembakaran di ruang bakar sempurna. Gunakan bahan bakar RON 92 atau lebih tinggi (seperti Pertamax atau Shell Super). Bahan bakar berkualitas rendah bisa menimbulkan knocking dan menyebabkan kerak karbon menumpuk di bilah turbo serta ruang bakar. Akibatnya, tenaga menurun dan sistem turbo bekerja lebih berat dari seharusnya.
Baca Juga: Cara Tepat Menjaga Interior Toyota Raize agar Tetap Harum, Bersih, dan Nyaman Seperti Baru