Antisipasi Cuaca Ekstrem: Tips Mengemudi Aman di Musim Hujan Saat Liburan

photo author
- Jumat, 14 November 2025 | 16:26 WIB
Keterangan foto:Mobil Hyundai Saat Hujan (Realitasonline/ hyundaimobil.co.id)
Keterangan foto:Mobil Hyundai Saat Hujan (Realitasonline/ hyundaimobil.co.id)

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Akhir tahun identik dengan liburan. Banyak keluarga yang melakukan perjalanan jauh, road trip, touring, hingga mudik singkat. Namun akhir tahun di Indonesia juga identik dengan curah hujan tinggi, banjir, jalan licin, visibilitas rendah, embun kaca, hingga potensi angin kencang di beberapa kawasan tertentu. Inilah alasan kenapa pengemudi harus benar-benar memahami teknik mengemudi aman dalam kondisi hujan, karena resiko kecelakaan meningkat drastis ketika jalan basah. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap bagaimana cara mengemudi aman di musim hujan, dibahas dengan praktis, mudah diikuti, dan disusun sesuai kaidah SEO agar mudah ditemukan siapa pun yang sedang mempersiapkan mobil dan mental untuk perjalanan liburan akhir tahun.

Cuaca Ekstrem = Resiko Ekstrem
Dalam kondisi hujan deras, ada 5 resiko terbesar yang selalu mengintai pengemudi:
Jarak pandang menurun
Jalan menjadi licin
Daerah rawan banjir dan genangan air
Potensi aquaplaning meningkat
Jarak pengereman bertambah panjang

Baca Juga: Macet Bukan Alasan Stres: Tips Tetap Nyaman di Tengah Kemacetan Liburan

Banyak kejadian mobil tergelincir di tol atau menabrak bagian belakang kendaraan lain ketika hujan lebat. Semua itu bukan karena mobil rusak, tetapi karena teknik berkendara dan cara mengantisipasi bahaya kurang tepat. Karena itu, menguasai tips ini adalah wajib.

1. Pastikan Ban dalam Kondisi Prima Sebelum Berangkat

Tips nomor satu ini tidak bisa ditawar. Ban yang aus, kembang tipis, atau botak sedikit pun sangat berbahaya saat hujan. Ketika hujan deras, aspal akan tertutup air. Ban bekerja memotong air untuk tetap menapak pada aspal. Jika groove ban terlalu tipis, ban tidak bisa memotong air dan akhirnya mengapung di atas permukaan air. Itulah fenomena “aquaplaning” yang mematikan. Sebelum liburan akhir tahun, pastikan kedalaman kembang ban masih cukup. Kalau ada retakan di samping ban, jangan ambil resiko. Ganti.

2. Gunakan Wiper yang Masih Flexibel dan Bersih

Pada musim hujan, visibilitas adalah kunci keselamatan. Wiper yang sudah keras, pecah, atau meninggalkan garis air tidak boleh digunakan untuk perjalanan jauh. Jangan tunggu sampai hujan lebat baru sadar wiper jelek. Periksa seminggu sebelum berangkat. Bersihkan kaca depan, gunakan cairan washer yang bersih, dan pastikan motor wiper berjalan mulus. Wiper yang baik akan menjaga mental pengemudi tetap tenang.

Baca Juga: Musik, Snack, dan Mode ECO, Ini Cara Menikmati Kemacetan dengan Santai

3. Atur Kecepatan dan Lakukan Gas Secara Halus

Mengemudi di musim hujan tidak boleh agresif. Teknik gas harus smooth. Jangan injak gas mendadak. Jangan menyalip ekstrem. Jangan lakukan akselerasi spontan. Haluskan semua gerakan: gas, rem, dan setir. Mobil dalam kondisi basah akan sangat sensitif. Ban perlu waktu untuk menapak kembali setiap kali mobil berubah arah atau kecepatan. Jika semua dilakukan secara halus, grip akan lebih stabil.

4. Jaga Jarak Minimal 3x Lipat dari Normal

Dalam kondisi hujan, jarak pengereman bertambah panjang karena gesekan ban ke aspal menurun. Jika jarak normal 1 mobil, maka saat hujan jaraknya minimal 3 mobil. Semakin deras hujan, semakin besar jarak harus dijaga. Jarak ini memberi ruang untuk merespon ketika mobil depan mengerem tiba-tiba.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X