Realitasonline.id- Di dunia mobil listrik 2025, ada satu hal yang mengubah game yaitu waktu charging. Mobil listrik yang menawarkan akselerasi cepat dan fitur melimpah tidak akan berguna kalau pengisian baterainya lambat dan membuat pemilik lama menunggu di charging station.
Hyundai Ioniq 5 2025 dari awal muncul di dunia EV sudah membawa satu kartu truf yang tidak dimiliki banyak kompetitor: arsitektur baterai 800V. Secara marketing Hyundai menyebut Ioniq 5 bisa mengisi daya dari 10% ke 80% hanya sekitar 18-25 menit di charger ultra fast DC.
Pertanyaannya: apakah ini hype marketing atau memang benar terjadi di dunia nyata?
Pertanyaan ini adalah hal paling krusial untuk calon pembeli mobil listrik era 2025. Karena waktu charging ini adalah pondasi value sebuah EV ketika dipakai di kondisi real. Di bawah ini kita akan kupas performa charging cepat Hyundai Ioniq 5 2025 secara teknis dan realistis dari sudut pandang pengguna harian Asia yang butuh mobil listrik bisa diandalkan kapan saja.
Baca Juga: Cara Aman Tambah Jok di Toyota Hiace Premio, Muat Lebih Banyak Penumpang, Tetap Nyaman dan Aman
Memahami 800V: ini bukan sekedar angka gimmick
Sebelum membahas cepat tidaknya Ioniq 5 mengisi baterai, kita perlu pahami dulu maksud dari sistem 800V. Kebanyakan mobil listrik saat ini masih menggunakan sistem 400V. Perbedaan ini bukan sekedar “dua kali lipat angka”, namun berpengaruh pada cara arus listrik mengalir.
Semakin tinggi voltase, semakin rendah arus yang dibutuhkan untuk mengirim energi yang sama. Dan semakin rendah arus, semakin sedikit panas yang tercipta di dalam kabel dan baterai ketika fast charging. Di sinilah kuncinya: ini membuat mobil bisa menerima daya charging lebih besar tanpa overheating.
Karena itu 800V bukan gimmick marketing. 800V adalah fondasi teknologi yang membuat fast charging benar-benar terjadi, bukan hanya klaim brosur.
Klaim resmi Hyundai vs kenyataan pengguna
Hyundai selalu mengatakan Ioniq 5 bisa dari sekitar 10% ke 80% dalam belasan menit bila disambungkan ke charger ultra fast DC minimal 150kW idealnya 250kW. Di lapangan, banyak pengguna yang mengkonfirmasi ini. Bahkan beberapa reviewer menegaskan bahwa Ioniq 5 sangat stabil di kisaran pertengahan charging curve, tidak drop tiba-tiba seperti banyak EV lain.
Ini berarti pengguna Ioniq 5 tidak perlu menunggu charger di kondisi “paling langka” untuk mendapatkan performa maksimal. Dalam dunia nyata, banyak pemilik EV memang hanya butuh sampai 80%. Karena setelah 80%, hampir semua EV akan menurunkan kecepatan untuk menjaga keawetan baterai. Jadi klaim 10% ke 80% adalah angka yang paling signifikan.
Baca Juga: Cara Aman Tambah Jok di Toyota Hiace Premio, Muat Lebih Banyak Penumpang, Tetap Nyaman dan Aman
