Realitasonline.id - OTOMOTIF | Mobil listrik semakin booming, sales EV naik terus, review EV semakin banyak, influencer otomotif membahasnya hampir tiap hari. Tapi ada satu topik besar yang selalu jadi pertanyaan: apakah mobil listrik sudah benar-benar siap untuk road trip jarak jauh? Apakah perjalanan wisata keluarga ke luar kota sudah bisa mengandalkan mobil listrik secara penuh? Jawaban jujurnya: sudah mulai bisa, tapi masih butuh strategi. Infrastruktur Indonesia memang sudah berkembang, namun tidak merata.
Artikel ini akan membahas secara objektif — apa saja potensi, tantangan, sekaligus tren mobil listrik untuk perjalanan jauh di Indonesia.
Baca Juga: Smart Driving: Salah Satu Cara Memanfaatkan Fitur Mobil Canggih agar Tidak Lelah di Jalan
1. Efisiensi mobil listrik sangat cocok untuk perjalanan jauh
EV tidak memakai bensin sama sekali. Konsumsi energi per kilometer jauh lebih hemat daripada ICE. Untuk jalan tol yang stabil 80–100 km/jam, EV sangat efisien. Misalnya mobil listrik segmen menengah, dengan baterai 50–60 kWh, bisa dapat 300–400 km durasi tempuh sekali charge. Artinya untuk Jakarta–Semarang, kamu cukup 1 kali charging tambahan saja.
Di sisi efisiensi, EV sudah unggul.
2. Charging station sudah jauh lebih banyak, tapi penyebarannya belum merata
Ini fakta yang tidak boleh diabaikan. Pengisian cepat (fast charging DC) sudah tersedia di banyak kota besar dan rest area utama tol Trans Jawa. Tapi ketika kamu sudah mulai keluar tol, misalnya menuju destinasi lokal wisata pantai atau pegunungan, charging cepat masih belum banyak. Di daerah-daerah, banyak yang hanya punya AC charging 7 kW — ini berarti butuh waktu lebih lama untuk menambah baterai.
Karena itu, road trip EV cocok untuk jalur yang jelas dan terstruktur. Untuk jalur non-mainstream, kamu perlu rencana lebih matang.
3. Perencanaan rute lebih penting dibanding mobil bensin
Itu realita. Perjalanan EV butuh strategi. Kamu harus tahu di kilometer berapa ada charger, berapa kecepatan isi daya, dan berapa km kamu ingin tiba di charger berikutnya. Banyak komunitas EV sudah membuat data crowd-source lokasi charger di seluruh Indonesia. Dan ini sangat membantu pengemudi baru EV yang masih khawatir perihal jarak. Dalam perjalanan jarak jauh liburan akhir tahun, perencanaan ini wajib. Karena jika rest area penuh, bisa terjadi antrian charger. Maka waktu berangkat perlu fleksibel.
4. Keuntungan EV di jalan tol: suara senyap, mesin dingin, dan tingkat fatigue lebih rendah
Ada satu kenyamanan besar dari EV yang jarang disadari pemula: EV itu tidak bergetar. Mesin EV halus. Tidak ada suara deru rpm. Tidak ada gigi berpindah. Ini sangat signifikan dalam perjalanan jauh. Otak manusia lebih cepat lelah oleh suara bising dan getaran terus menerus. EV mengurangi faktor kelelahan ini. Karena itu road trip pakai EV sebenarnya lebih santai secara mental. Kamu tidak perlu istirahat sering seperti mengemudi mobil bensin.
5. Pertanyaan besar tentang kesiapan Indonesia: jawabannya bertahap menuju siap
Jika road trip yang kamu maksud adalah:
Jalur populer mainstream
Jalur tol Trans Jawa, Trans Sumatera utama
Kota besar antar provinsi
Maka EV sudah bisa. Banyak mobil listrik hari ini sudah memiliki jangkauan 350 km atau lebih. Dengan fast charging 80 kW–120 kW, kamu bisa isi baterai 20–80% dalam 30–40 menit. Dan waktu itu bertepatan dengan jadwal ideal kamu untuk break makan atau ke toilet.
