Alasan Mengapa Kendaraan Listrik (EV) Kini Menjadi Mainstream: Tantangan dan Peluang di Indonesia

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 20:35 WIB
Mobil listrik Wuling (Realitasonline/wuling.id)
Mobil listrik Wuling (Realitasonline/wuling.id)

 

Realitasonline.id- Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) semakin menjadi sorotan di dunia otomotif, termasuk di Indonesia. Pemerintah, produsen mobil, hingga masyarakat kini mulai melirik teknologi ramah lingkungan ini.

Pergeseran besar ini bukan hanya tren sementara, tetapi merupakan bagian dari transformasi global menuju transportasi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan.

Namun, di balik pesatnya perkembangan kendaraan listrik, masih terdapat berbagai tantangan dan peluang yang perlu dipahami oleh konsumen maupun pelaku industri otomotif.

Baca Juga: Perbandingan Mobil Bekas vs Baru, Ketika Teknologi Maju Cepat, Kapan Saatnya Upgrade?

Mengapa Kendaraan Listrik Semakin Populer

Salah satu alasan utama meningkatnya popularitas mobil listrik adalah kesadaran lingkungan. Dunia menghadapi krisis iklim, dan sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar. Dengan teknologi listrik, emisi gas buang dapat ditekan hingga nol, terutama jika sumber listrik berasal dari energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin.

Selain itu, biaya operasional yang rendah juga menjadi daya tarik utama. Kendaraan listrik tidak membutuhkan bahan bakar fosil dan memiliki sistem mekanik yang lebih sederhana dibandingkan mobil bermesin bensin atau diesel. Komponen seperti oli mesin, knalpot, atau transmisi konvensional tidak lagi diperlukan, sehingga perawatan lebih hemat dan mudah.

Produsen otomotif dunia seperti Tesla, Hyundai, Wuling, dan BYD juga semakin agresif memasarkan produk EV mereka. Di Indonesia, kehadiran model seperti Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV, hingga Chery Omoda E5 membuat masyarakat punya banyak pilihan. Tidak hanya praktis dan efisien, mobil listrik kini juga tampil dengan desain futuristik dan fitur canggih berbasis digital.

Dukungan Pemerintah Indonesia

Salah satu pendorong utama perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air adalah dukungan regulasi pemerintah. Melalui Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat adopsi EV.

Berbagai insentif telah diberikan, mulai dari potongan pajak (PPnBM 0%), subsidi pembelian mobil listrik, hingga bebas ganjil genap di beberapa daerah.

Baca Juga: Daihatsu Taft Reborn dan Tren SUV Retro di Indonesia: Gaya Lawas, Teknologi Masa Kini

Pemerintah juga mendorong pembangunan ekosistem baterai nasional. Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar—bahan utama pembuatan baterai lithium-ion—yang bisa menjadi modal kuat dalam industri EV.
Dengan strategi hilirisasi, Indonesia berpotensi menjadi pemain penting dalam rantai pasok global kendaraan listrik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X