Realitasonline.id | Sepasang ban di motor adalah satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan. Wajar saja ban di motor menjadi sangat penting untuk diperhatikan kondisinya. Bila tidak, hal yang buruk mungkin saja terjadi. Selain itu, memberikan perhatian pada ban bisa memperpanjang usia pakai dan berujung pada minimnya biaya yang harus dikeluarkan. Kami akan membagikan sedikit tips merawat ban motor agar lebih awet.
Cek Tekanan Angin Secara Rutin
Tekanan angin adalah faktor terpenting dalam keawetan ban. Tekanan yang sesuai memastikan kontak tapak ban dengan jalan merata. Saat tekanan kurang, menyebabkan ban cepat panas, keausan tidak merata di sisi tepi ban, dan meningkatkan risiko pecah ban. Bila tekanan berlebih, menyebabkan ban keras, keausan terpusat di bagian tengah tapak ban, mengurangi daya cengkeram, dan membuat motor kurang stabil.
Periksa minimal seminggu sekali atau sebelum melakukan perjalanan jauh. Selalu ukur tekanan saat ban dingin. Ikuti rekomendasi pabrikan motor Anda, yang biasanya tertera pada stiker di area motor seperti swing arm, dekat rantai atau di bawah jok. Atau bisa juadilihat di buku manual.
Hindari Muatan Berlebihan (Overload)
Setiap motor memiliki batas beban maksimum. Membawa beban melebihi batas akan memberikan tekanan berlebih pada ban. Saat motor kerap membawa beban berat, akan mempercepat keausan dan membuat ban cepat “botak”. Meningkatkan risiko panas berlebih yang bisa menyebabkan ban rusak atau pecah. Membuat motor oleng dan sulit dikendalikan. Pastikan Anda memahami dan tidak melebihi batas beban maksimum motor yang ditetapkan.
Bersihkan Ban Secara Berkala
Membersihkan ban bukan hanya soal estetika dan kebersihan, tetapi juga perawatan. Kotoran, kerikil, paku atau benda asing yang menempel, terutama yang terselip di alur ban, dapat merusak kompon karet atau bahkan menyebabkan kebocoran. Gunakan air bersih dan sabun lembut. Hindari penggunaan cairan kimia keras seperti cairan pengilap ban dengan kandungan silikon tinggi atau deterjen keras, karena dapat merusak kompon ban dalam jangka panjang dan membuatnya getas.
Waspada Kondisi Jalan dan Gaya Berkendara
Cara berkendara rider sangat berpengaruh pada usia pakai ban. Sebisa mungkin hindari atau kurangi kecepatan saat melewati jalan berlubang, bebatuan atau permukaan yang sangat kasar untuk meminimalkan benturan keras pada ban dan pelek. Hindari pengereman mendadak atau akselerasi agresif yang dapat menyebabkan ban selip, keausan tidak merata dan cepat menipis.
Cek Fisik Ban
Dengan perawatan berkala, dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini. Cek seluruh permukaan ban untuk menemukan retakan halus atau getas, benjolan tidak normal atau benda asing yang menancap. Perhatikan indikator keausan ban atau TWI (Tread Wear Indicator), yaitu tonjolan kecil di antara alur ban. Jika permukaan tapak ban sudah sejajar dengan TWI, ini pertanda wajib ganti ban.
Perhatikan Usia dan Kualitas Ban
Ban memiliki batas usia pakai, terlepas dari seberapa sering digunakan. Kompon karet akan menurun kualitasnya seiring waktu, biasanya setelah 4-5 tahun sejak tanggal produksi yang tertera pada kode DOT di dinding ban. Meskipun tapaknya masih tebal, ban yang getas lebih rentan pecah. Selalu gunakan ban dengan ukuran dan tipe yang sesuai dengan standar motor Anda. Penggunaan ban yang tidak sesuai dapat memengaruhi kestabilan dan keamanan.