Motor Tanpa Kick Starter ? Praktis tapi Banyak Risikonya

photo author
- Minggu, 30 November 2025 | 14:17 WIB
Mengenal jenis-jenis starter elektrik dan engkol sepeda motor.
Mengenal jenis-jenis starter elektrik dan engkol sepeda motor.

Realitasonline.id | Motor keluaran terbaru, khususnya motor matic, kebanyakan sudah tidak mengadopsi komponen kick starter alias starter engkol. Keberadaannya dianggap sudah terlalu kuno dan tidak praktis, oleh sebab itu digantikan oleh electric starter yang lebih modern. Dibalik kepraktisannya, elektrik starter pun tidak sempurna. Masih ada risiko yang berpotensi merepotkan pemilik motor, apa itu?

Ketergantungan pada kondisi aki bisa menjadi kelemahan utama. Tanpa kick starter, motor tentu sepenuhnya bergantung pada daya aki untuk menyalakan mesin. Jika aki mengalami masalah, seperti melemah atau mati total, motor tidak akan bisa dihidupkan sama sekali. Hal ini bisa menjadi menyusahakan pemilik saat terjadi di tempat terpencil atau saat sedang terburu-buru.

Baca Juga: Simak Tips Merawat Transmisi CVT Mobil Agar Tetap Awet dan Responsif

Risiko mogok menjadi lebih tinggi bila aki tiba-tiba soak di jalan. Momen tersebut membuat motor tanpa kick starter tidak memiliki opsi cadangan. Pemilik harus mendorong motor, mencari jumper atau menghubungi bengkel. Hal ini tentu butuh waktu dan merepotkan. Sebaliknya, motor yang dilengkapi kick starter masih bisa dihidupkan secara manual meskipun aki lemah.

Teknologi electric starter modern pastinya dirancang lebih agar efisien. Namun, jika sering digunakan, terutama untuk menghidupkan mesin yang sudah lama tidak dipakai atau saat mesin sulit menyala, daya aki akan terkuras lebih cepat. Penggunaan electric starter berulang kali dalam waktu singkat dapat mempercepat usia pakai aki.

Ketika dalam kondisi mesin sulit dinyalakan karena cuaca dingin, motor dengan kick starter lebih andal. Tendangan yang kuat bisa memicu pembakaran awal dengan lebih baik dibandingkan electric starter. Tanpa opsi ini, pengendara hanya bisa terus-menerus mencoba electric starter hingga aki semakin terkuras.

Dengan segala kekurangannya, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh meminimalisir risiko di atas. Periksalah kondisi aki secara berkala, tidak sedikit motor modern sudah menyediakan indikator tegangan aki. Jika tegangan aki menurun, segera recharge atau Ganti. Jika motor jarang digunakan, panaskan mesin secara berkala. Hidupkan mesin selama 1-2 menit sudah cukup untuk menjaga kesehatan aki. Bersihkan terminal aki dari kotoran atau korosi secara berkala untuk memastikan aliran listrik tetap lancar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X