Realitasonline.id | Saat ingin membeli sebuah mobil, salah satu pertimbangan utama bagi banyak orang adalah konsumsi bahan bakar. Dua jenis mesin yang paling umum adalah bensin dan diesel. Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda, dan ini berdampak signifikan pada efisiensi bahan bakar serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertanyaannya, mana yang lebih irit ya?
Sebelumnya kami akan menjabarkan cara kerja mesin bensin dan diesel.
Mesin bensin bekerja dengan membakar campuran udara dan bensin di dalam silinder. Busi memicu ledakan kecil yang mendorong piston, menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mobil. Proses ini membutuhkan putaran mesin (RPM) yang lebih tinggi untuk mencapai torsi maksimum.
Sedangkan mesin diesel memiliki cara kerja yang berbeda. Mesin ini mengompresi udara hingga suhunya sangat tinggi. Setelah itu, bahan bakar diesel disuntikkan ke dalam udara panas tersebut. Panas yang ekstrem inilah yang menyebabkan bahan bakar terbakar secara spontan tanpa memerlukan busi. Proses ini menghasilkan torsi yang besar pada RPM rendah.
Secara umum, mobil diesel lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dibandingkan mobil bensin. Bahan bakar diesel memiliki kerapatan energi yang lebih tinggi daripada bensin. Ini berarti satu liter diesel mengandung lebih banyak energi daripada satu liter bensin, memungkinkannya menempuh jarak yang lebih jauh seperti perjalanan ke luar kota.
Mesin diesel memiliki rasio kompresi yang jauh lebih tinggi. Rasio kompresi yang tinggi meningkatkan efisiensi termal, yang berarti lebih banyak energi dari bahan bakar diubah menjadi tenaga mekanis. Mesin diesel menghasilkan torsi puncak pada RPM yang lebih rendah. Ini memungkinkan mobil diesel untuk bekerja secara efisien pada kecepatan rendah atau saat membawa beban berat tanpa perlu putaran mesin yang tinggi, yang menghemat bahan bakar.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perbandingan ini, seperti kondisi lalu lintas, gaya mengemudi, dan perawatan mobil. Mungkin di atas kertas mesin diesel lebih unggul dalam hal efisiensi bahan bakar, namun ketiga faktor tersebut sangat menentukan hasil yang riil.