Realitasonline.id | Pelumas oli industri dan grease dapat terkontaminasi melalui berbagai mekanisme dan sumber. Kontaminasi dapat terjadi selama proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, atau penggunaan di dalam mesin dan peralatan. Berikut ini adalah beberapa cara umum pelumas terkontaminasi:
Masuknya dari luar:
Debu, kotoran, pasir, dan partikel lainnya dapat masuk ke sistem pelumasan melalui ventilasi, seal, atau lubang pada peralatan selama aktivitas pengoperasian atau perawatan.
Masuknya air:
Air dapat masuk ke sistem pelumasan melalui kondensasi, kebocoran, atau proses pencucian. Kontaminasi air dapat mempercepat oksidasi, mengurangi efektivitas oli industri, dan menyebabkan korosi.
Kontaminan kimia:
Kontaminan kimia seperti bahan bakar, pendingin, pelarut, dan bahan pembersih dapat bercampur dengan oli industri selama prosedur perawatan atau karena kerusakan peralatan.
Keausan logam:
Partikel yang dihasilkan dari keausan komponen seperti roda gigi, bearing, dan segel dapat mencemari oli industri. Bergantung pada bahan dan kondisi pengoperasian, partikel ini dapat bervariasi dalam ukuran dan komposisi.
Penipisan aditif:
Seiring waktu, aditif oli industri dapat menipis karena oksidasi, degradasi termal, atau reaksi kimia, mengubah sifat oli industri dan berpotensi menyebabkan peningkatan keausan.
Pertumbuhan mikroba:
Di lingkungan dengan kontaminasi air dan kondisi yang sesuai, mikroorganisme dapat tumbuh dalam oli industri, yang menyebabkan kontaminasi mikrobiologis yang memengaruhi kinerja dan stabilitas oli industri.
Penanganan yang tidak tepat: