Cara Merawat Komponen CVT Motor Matic Agar Tidak Mudah Aus dan Tetap Memberikan Akselerasi Halus

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 18:03 WIB
 Perawatan Motor Matic (Realitasonline/ astra-honda.com)
Perawatan Motor Matic (Realitasonline/ astra-honda.com)

Realitasonline.id-Motor matic menjadi pilihan favorit banyak pengendara karena praktis, mudah dikendarai, dan cocok untuk berbagai kondisi jalan. Salah satu komponen utama yang membuat motor matic bekerja tanpa perpindahan gigi manual adalah sistem CVT (Continuously Variable Transmission).

Komponen ini bekerja mengatur perubahan rasio gear secara otomatis sehingga motor dapat berakselerasi dengan halus. Namun, karena CVT terus bekerja setiap motor berjalan, komponen di dalamnya rawan aus jika tidak dirawat dengan baik.

Beberapa keluhan yang sering muncul akibat CVT kurang perawatan antara lain tarikan berat, suara berisik, getaran pada bodi motor, hingga konsumsi bensin menjadi lebih boros. Untuk mencegah hal itu terjadi, perawatan rutin pada CVT sangat diperlukan. Berikut pembahasan lengkap tentang cara merawat CVT agar tetap awet dan akselerasi motor selalu lembut seperti baru.

Baca Juga: Tips Mengemudi Mobil Manual Agar Pergantian Gigi Lebih Halus dan Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar

1. Kenali Komponen CVT dan Fungsinya Dalam Motor Matic

CVT terdiri dari beberapa bagian yang saling bekerja secara berkesinambungan. Komponen utamanya antara lain:
Drive Pulley & Driven Pulley
Mengatur perubahan rasio putaran mesin ke roda belakang.
V-Belt (Vanbelt)
Tali penghubung antara kedua pulley yang mengalirkan tenaga.
Roller/Slider
Mengatur pergerakan pulley agar perpindahan rasio berjalan halus.
Kampas Kopling dan Rumah Kopling
Berfungsi sebagai transfer tenaga dan penyalur putaran ke roda.

Semua komponen ini harus bekerja optimal agar akselerasi tetap lembut. Jika salah satu bermasalah, performa motor akan langsung terasa menurun.

2. Rutin Membersihkan CVT Setiap 4.000–8.000 Km

Debu, kotoran, dan serpihan kampas kopling sering menumpuk di dalam ruang CVT. Jika dibiarkan, kotoran ini bisa membuat tarikan berat dan menimbulkan suara kasar pada motor. Pembersihan CVT ideal dilakukan setiap 4.000–8.000 km atau saat servis berkala. Proses pembersihan meliputi:

Membuka cover CVT
Membersihkan roller dan mangkok kopling
Mengeluarkan debu pada rumah CVT
Mengecek keausan belt
Tidak harus selalu mengganti komponen saat servis, selama kondisi masih bagus. Namun, membersihkan secara rutin jauh lebih baik agar komponen tetap bergerak bebas tanpa hambatan.

3. Cek Kondisi V-Belt dan Ganti Jika Sudah Retak

V-Belt adalah komponen yang paling cepat aus di sistem CVT karena terus bekerja menyalurkan tenaga. Jika vanbelt sudah getas, seratnya mulai terkelupas, atau terlihat retakan kecil di permukaan, segera lakukan penggantian.

Baca Juga: Perbandingan Mobil Hybrid Terbaik Dengan Fitur Hemat Energi dan Kenyamanan Berkendara Tinggi

Vanbelt yang aus dapat menyebabkan tarikan tersendat, mesin meraung tanpa tenaga, bahkan bisa putus di tengah perjalanan.
Umumnya, V-Belt diganti setiap 15.000–25.000 km, tergantung pemakaian. Motor yang sering digunakan diperjalanan jauh atau stop-and-go di perkotaan tentu membutuhkan perhatian lebih karena beban kerja belt lebih berat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X