Langkah ini dianggap sebagai strategi dari Cina untuk mengambil alih posisi teratas dalam sektor produksi mobil dunia dan mengalahkan Jerman, dilansir realitasonline.id dari YT Otomotif terbaru, Selasa (21/11).
Pasalnya, kendaraan buatan Cina ini disebut memiliki fitur yang menarik seperti penggunaan ban enam roda yang diklaim dapat menempuh berbagai kondisi jalan.
Baca Juga: BBM Stabil di Angka 10 Ribu per Oktober- November 2023, Coba Trik Hemat Ini
Tidak hanya itu, bagian belakang mobil yang dirancang untuk menyimpan drone berukuran besar yang dapat membawa satu orang penumpang.
Meski belum disebutkan secara detail, mobil SUV listrik Cina ini memiliki nama Shiepeng dan memiliki beberapa spesifikasi teknis yang unik.
Berita tersebut menyoroti masuknya mobil listrik buatan Cina ke pasar global dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pabrikan lainnya.
Baca Juga: Hati-hati! Potensi Aki Mobil Bisa Meledak Harus Diwaspadai
Mobil-mobil listrik dari Cina ini mulai menjangkau banyak negara di Eropa, menyebabkan kekhawatiran bagi pabrikan Eropa karena mobil listrik Cina dijual dengan harga yang lebih rendah.
Hal ini menimbulkan desakan Uni Eropa untuk memulai investigasi terkait lonjakan impor mobil listrik Cina di Benua Biru tersebut.
Begitu juga, Presiden Komisi Eropa, Ursula V der, telah menegaskan bahwa Eropa terbuka akan kompetisi dari perusahaan Cina.
Dikabarkan, ekspor mobil listrik Cina ke negara-negara Eropa mencapai sekitar 350.000 unit dalam semester pertama tahun ini, meningkat hingga empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Kabar tersebut disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah Cina selama satu dekade.
Baca Juga: Dengan Tema the Seven Stars, Mercedes Benz Luncurkan 7 Mobil Andalannya