Realitasonline.id - Toyota telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD, produsen kendaraan listrik terkemuka asal Tiongkok, untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik (EV).
Melalui joint venture bernama BYD Toyota EV Technology Co., Ltd.
(BTET) yang didirikan pada April 2020, kedua perusahaan ini berfokus pada penelitian dan pengembangan kendaraan listrik baterai.
Salah satu hasil kolaborasi ini adalah peluncuran Toyota bZ3, sebuah sedan listrik yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok.
bZ3 menggunakan platform e-TNGA milik Toyota dan dilengkapi dengan baterai 'blade' lithium iron phosphate yang dikembangkan oleh BYD, memberikan jangkauan listrik yang diklaim mencapai 600 km.
Selain itu, Toyota juga mengadopsi platform plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) milik BYD, yang dikenal sebagai DM (Dual Mode), untuk tiga model PHEV yang akan dipasarkan di Tiongkok.
Langkah ini menunjukkan kepercayaan Toyota terhadap teknologi BYD dalam upaya memperluas jajaran kendaraan listriknya di pasar yang sangat kompetitif.
Sementara itu, industri otomotif Amerika Serikat menghadapi tantangan signifikan.
Pada September 2023, ribuan pekerja yang tergabung dalam United Auto Workers (UAW) melakukan pemogokan di tiga pabrik perakitan milik General Motors (GM), Ford, dan Stellantis, setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai kontrak kerja baru.
Meskipun situasi ini menimbulkan gangguan sementara dalam produksi, belum ada indikasi bahwa industri otomotif AS mengalami kehancuran total.
Secara keseluruhan, adopsi teknologi BYD oleh Toyota mencerminkan perubahan dalam dinamika industri otomotif global, di mana produsen tradisional semakin terbuka terhadap kolaborasi dengan perusahaan teknologi baru untuk tetap kompetitif dalam era kendaraan listrik.