otomotif

Cek Alasan Mengapa Sabuk Pengaman Belakang Sama Pentingnya dengan Depan

Sabtu, 26 April 2025 | 21:28 WIB
Sabuk pengaman belakang (Realitasonline/pexels-Mike Bird)


Realitasonline.id - Banyak pengemudi dan penumpang menganggap sabuk pengaman belakang hanya formalitas, terutama untuk perjalanan jarak dekat.

Padahal, risiko cedera atau fatalitas pada tabrakan tidak memandang posisi duduk. Data Kepolisian RI menunjukkan 23% korban kecelakaan di Indonesia adalah penumpang belakang, dan mayoritas tidak menggunakan sabuk pengaman.

Berikut alasan mengapa sabuk belakang harus dipakai, sama seriusnya dengan sabuk depan.

- Penumpang Belakang Bisa Jadi "Proyektil" yang Mematikan


Saat terjadi tabrakan frontal, penumpang belakang yang tidak terikat akan terlempar ke depan dengan kecepatan tinggi. Pada kecelakaan 50 km/jam, tubuh orang dewasa bisa menghasilkan gaya dorong setara 3 ton.

Baca Juga: Ini Fungsi ESC (Electronic Stability Control) yang Sering Diabaikan Pengemudi

Ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga berpotensi melukai pengemudi atau penumpang depan. Sabuk pengaman belakang menahan tubuh tetap di kursi, mencegah efek berantai yang memperparah cedera.

- Airbag Tidak Cukup untuk Melindungi


Airbag depan dirancang bekerja optimal jika pengemudi dan penumpang depan terikat sabuk pengaman. Namun, airbag samping atau tirai (curtain airbag) tidak selalu efektif melindungi penumpang belakang yang tidak memakai sabuk.

Bahkan, benturan keras bisa menyebabkan kepala penumpang belakang menghantam kaca samping atau atap mobil, meski airbag aktif.

- Perlindungan Saat Tabrakan Samping atau Terbalik


Sabuk belakang memiliki fungsi krusial saat mobil tertabrak dari samping atau terbalik. Tanpanya, penumpang bisa terlempar ke samping dan mengalami cedera tulang belakang atau kepala.

Sabuk tiga titik seperti di depan yang dipasang di kursi belakang modern mampu mendistribusikan gaya benturan ke panggul dan dada, mengurangi risiko cedera internal.

 

Halaman:

Tags

Terkini