otomotif

Mengenal Pentingnya Tekanan Angin Ban Mobil dan Dampaknya

Rabu, 30 April 2025 | 19:46 WIB
Tekanan angin ban. (Realitasonline/pexels-Andres Piacquadio)

Realitasonline.id | Dalam menjaga kondisi prima kendaraan, pemilik mobil tentu selalu berupaya untuk melakukan perawatan secara berkala. Tidak hanya servis mesin saja, namun memantau tekanan angin ban mobil juga merupakan hal penting untuk menjaga keselamatan dan perawatan mobil. Sayangnya, banyak pemilik mobil yang terlalu mengabaikan hal yang sederhana ini, padahal dampaknya cukup besar bagi mobil.

Ban adalah komponen krusial pada kendaraan, baik mobil maupun motor. Bayangkan kendaraan tanpa ban, pastinya tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, peran ban bisa dikatakan sama pentingnya dengan mesin pada kendaraan, bahkan fungsinya sebagai penopang seluruh bagian kendaraan.

Untuk itu, jangan pernah mengabaikan perawatan ban ini. Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah menjaga tekanan angin pada ban kendaraan. Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai hal-hal yang mungkin terjadi jika tekanan angin ban tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Dampak Tekanan Angin Ban Terlalu Tinggi

Baca Juga: Perbaikan CVT Motor Matic: Mengganti Reduction Gear untuk Menghilangkan Suara Berdengung

Jika tekanan angin ban terlalu tinggi, kendaraan akan terasa memantul atau berguncang karena ban tidak berputar dengan sempurna. Hal ini terjadi karena bagian ban yang menyentuh permukaan jalan lebih sedikit akibat tekanan angin yang terlalu tinggi. Akibatnya, daya cengkerang ban tidak bekerja secara optimal, dan hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang.

Tidak hanya itu, bagian tengah ban juga akan cepat aus atau habis sebelum waktunya jika tekanan angin terlalu tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu melakukan pengecekan dan penggantian ban secara teratur.

Dampak Tekanan Angin Ban Terlalu Rendah

Saat tekanan angin ban terlalu rendah, risiko ban meletus di jalan menjadi lebih besar. Tentunya, hal ini sangat berbahaya bagi pengemudi dan penumpang. Selain itu, ban yang kurang angin juga berpotensi merusak pelek karena ban tidak beroperasi dengan baik.

Saat tekanan angin terlalu tinggi, permukaan ban yang menyentuh aspal cenderung lebih sedikit. Sebaliknya, saat tekanan terlalu rendah, permukaan ban terlalu banyak bersentuhan dengan aspal. Akibatnya, terjadi friksi atau gesekan yang berlebihan antara ban dan aspal, yang dapat menyebabkan ban menjadi cepat aus.

Baca Juga: Perbaikan CVT Motor Matic: Mengganti Reduction Gear untuk Menghilangkan Suara Berdengung

Pentingnya Pengecekan Tekanan Angin Secara Berkala

Sebagai saran, sangat disarankan untuk melakukan pengecekan tekanan angin pada ban setiap 1-2 bulan sekali untuk mencegah kerusakan. Setiap jenis kendaraan memiliki rekomendasi tekanan angin yang berbeda-beda, dan informasi tersebut biasanya dapat ditemukan pada buku manual atau informasi di pilar B kendaraan. Selain itu, perlu diingat bahwa suhu atau temperatur lingkungan juga dapat mempengaruhi tekanan ban.

Dengan menjaga tekanan angin ban kendaraan dalam kondisi yang tepat, bukan hanya akan meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, tetapi juga akan memastikan keselamatan dan meningkatkan umur pakai ban. Sebagai pemilik kendaraan yang bijak, perhatikan dan lakukan perawatan secara teratur untuk menjaga performa kendaraan Anda selalu optimal.

Tags

Terkini