otomotif

Wuling Air EV vs Tesla, Perbandingan Penjualan Mobil Listrik Lokal dan Impor di Indonesia

Minggu, 29 Juni 2025 | 20:45 WIB
Tesla (Realitasonline/Canva)

Namun, ada beberapa catatan penting:

- Harga tinggi, berkisar antara Rp 1,5 hingga 2 miliar, karena statusnya sebagai mobil CBU (Completely Built-Up).

- Layanan purnajual masih terbatas di beberapa kota besar saja.

- Tidak semua unit mendapatkan insentif karena kandungan lokal rendah.

- SPKLU khusus Tesla belum merata.

Akibatnya, penjualan Tesla lebih eksklusif, menyasar segmen premium dan pengguna early adopter yang menginginkan teknologi mutakhir.

3. Perbandingan Penjualan: Lokal Unggul dalam Volume
Secara volume penjualan, mobil listrik lokal seperti Wuling Air EV jauh lebih unggul dibandingkan mobil listrik impor. Hal ini disebabkan oleh:

- Harga terjangkau dan cocok untuk pasar Indonesia.

- Proses produksi dalam negeri yang memenuhi syarat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

- Dukungan penuh dari pemerintah dalam bentuk insentif dan pembebasan pajak.

Sementara Tesla, meskipun memiliki citra sebagai mobil listrik terbaik, masih menghadapi tantangan pada sisi harga dan layanan purnajual, yang membuat penetrasinya belum semasif Wuling.

Baca Juga: Toyota Baby FJ Cruiser 2026: Kebangkitan Ikon Off-Road Bergaya Retro dengan Sentuhan Teknologi Modern yang Siap Menaklukkan Segala Medan


Dalam persaingan antara mobil listrik lokal vs impor, Wuling Air EV tampil sebagai juara dari sisi penjualan massal di Indonesia. Dengan harga yang kompetitif, kemudahan akses, dan insentif pemerintah, mobil listrik lokal lebih mudah diterima oleh pasar.

Namun, bukan berarti Tesla kalah. Di segmen premium, Tesla tetap menjadi simbol teknologi dan gaya hidup masa depan. Pilihannya kembali kepada kebutuhan dan preferensi Anda, praktis dan terjangkau atau canggih dan prestisius?(KN)

Halaman:

Tags

Terkini