Realitasonline.id - Gelaran GIIAS 2025 menjadi saksi nyata lonjakan tren kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Tidak hanya dari produsen besar, tahun ini panggung otomotif nasional juga diramaikan oleh pemain baru dan inovasi teknologi baterai yang makin canggih.
Seiring target pemerintah menuju net zero emission, kendaraan listrik tidak lagi sebatas gaya hidup masa depan—melainkan kebutuhan transportasi masa kini.
1. Merek EV Baru yang Menarik Perhatian
GIIAS 2025 menjadi ajang debut beberapa brand kendaraan listrik baru, baik dari luar negeri maupun hasil kolaborasi lokal:
Baca Juga: GIIAS 2025 Hadir Lebih Hijau, Teknologi Ramah Lingkungan yang Paling Menonjol
- Leapmotor (Tiongkok) hadir dengan model kompak Leap T03 yang menyasar pasar urban entry-level. Mobil ini dilengkapi fitur voice command dan sensor parkir 360°.
- VinFast (Vietnam) memperkenalkan SUV listrik VF e34 yang menawarkan garansi baterai hingga 10 tahun, menandai ambisinya bersaing dengan merek besar.
- Dari dalam negeri, kolaborasi antara Indika Energy dan Foxconn meluncurkan prototipe EV murah nasional, yang diberi nama sementara “Nusantara EV-1”.
Masuknya pemain-pemain ini memberikan sinyal positif bahwa pasar EV Indonesia sangat menjanjikan dan semakin kompetitif.
2. Inovasi Terbesar: Teknologi Baterai dan Pengisian Cepat
Di samping model kendaraan, fokus utama inovasi di GIIAS 2025 adalah pada teknologi baterai EV dan sistem charging. Beberapa highlight yang mencuri perhatian:
- BYD dan CATL menampilkan baterai Blade Battery generasi terbaru dengan ketahanan lebih dari 1 juta kilometer dan pengisian ultra-cepat (10–80% dalam 12 menit).
- Hyundai memperkenalkan arsitektur baterai E-GMP 2.0, yang mendukung pengisian dua arah (V2L/V2G) dan efisiensi termal lebih baik untuk iklim tropis.
- Startup lokal seperti EVT.ID juga tak kalah menarik dengan solusi baterai swap modular untuk kendaraan roda dua dan niaga ringan.
Teknologi baterai kini menjadi kunci utama dalam menarik konsumen, karena menyangkut daya jelajah, waktu pengisian, dan keamanan.