Realitasonline.id - Industri otomotif Indonesia sedang memasuki babak baru dengan hadirnya berbagai pemain mobil listrik, termasuk VinFast asal Vietnam.
Kehadiran merek baru tentu membawa tantangan besar, terutama dalam hal jaringan purna jual, yang selama ini menjadi faktor penentu keputusan konsumen.
Pasalnya, konsumen Indonesia sudah terbiasa dengan layanan aftersales yang kuat dari merek Jepang dan Korea. Lantas, apakah VinFast mampu bersaing?
Baca Juga: Ramah Lingkungan dan Ekonomis: Keunggulan Mobil VinFast untuk Pengguna Harian
Pentingnya Jaringan Purna Jual di Indonesia
Di pasar otomotif, kualitas kendaraan bukan satu-satunya pertimbangan. Banyak konsumen Indonesia menilai mobil berdasarkan kemudahan servis, ketersediaan suku cadang, serta garansi yang ditawarkan.
Merek Jepang seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi, juga merek Korea seperti Hyundai dan Kia, telah puluhan tahun membangun reputasi dengan ribuan bengkel resmi dan jaringan sparepart yang luas.
Jika VinFast ingin menancapkan posisi kuat, mereka harus mampu membangun kepercayaan melalui layanan purna jual yang setara atau bahkan lebih unggul.
Baca Juga: VinFast dan Masa Depan Otomotif Indonesia: Apakah Bisa Jadi Game Changer?
Layanan Aftersales VinFast: Apa yang Ditawarkan?
VinFast membawa strategi yang cukup menarik. Mereka tidak hanya menjual mobil listrik, tetapi juga menghadirkan paket garansi panjang yang bisa mencapai 10 tahun untuk baterai dan komponen utama. Ini tentu menjadi daya tarik besar, mengingat sebagian besar konsumen masih khawatir soal umur baterai mobil listrik.
Selain itu, VinFast berencana menggandeng dealer independen dan mitra lokal untuk memperluas jaringan bengkel resmi. Dengan cara ini, cakupan layanan bisa berkembang lebih cepat dibanding membangun infrastruktur dari nol. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung kemungkinan menjadi fokus awal.
Kemudahan Suku Cadang: Tantangan dan Solusi
Salah satu keunggulan merek Jepang dan Korea adalah stok suku cadang yang melimpah. Konsumen bisa dengan mudah mendapatkan sparepart baik di bengkel resmi maupun toko umum.
Untuk VinFast, hal ini menjadi tantangan besar. Karena tergolong pemain baru, distribusi sparepart masih terbatas. Namun, VinFast dikabarkan menyiapkan pusat logistik regional di Asia Tenggara agar rantai pasok lebih efisien. Jika langkah ini terealisasi, konsumen di Indonesia tidak perlu khawatir menunggu lama saat membutuhkan penggantian komponen.