Realitasonline.id - Dunia motor sport terus berkembang dengan hadirnya berbagai fitur canggih yang sebelumnya hanya ada di mobil. Salah satunya adalah riding mode, sebuah teknologi yang kini menjadi standar di banyak motor sport kelas menengah hingga premium.
Fitur ini sering dipromosikan mampu meningkatkan performa sekaligus menambah kenyamanan berkendara. Namun, benarkah riding mode benar-benar membuat motor sport lebih baik, atau sekadar gimmick pemasaran?
Apa Itu Riding Mode?
Riding mode adalah sistem pengaturan elektronik yang memungkinkan pengendara memilih karakter performa motor sesuai kebutuhan. Dengan menekan tombol di setang atau layar digital, motor bisa diatur untuk memberikan respon gas, tenaga, hingga sistem pengereman yang berbeda.
Baca Juga: Smart Display dan Konektivitas Bluetooth, Motor Modern Rasa Smartphone
Biasanya, motor sport modern menawarkan beberapa mode, seperti:
- Sport Mode: Respon gas lebih agresif, tenaga maksimal dikeluarkan.
- Street/Normal Mode: Performa seimbang untuk penggunaan harian.
- Rain/Wet Mode: Tenaga dibatasi agar motor lebih stabil di jalan licin.
- Eco Mode: Mengutamakan efisiensi bahan bakar.
Beberapa motor kelas atas bahkan memiliki custom mode, di mana pengendara bisa mengatur setting sesuai gaya pribadi.
Bagaimana Riding Mode Bekerja?
Riding mode bekerja dengan mengatur Electronic Control Unit (ECU), yaitu otak elektronik motor. ECU akan menyesuaikan bukaan throttle, pengapian, kontrol traksi, hingga pengereman ABS sesuai mode yang dipilih.
Baca Juga: Mengupas Teknologi MG 4 EV yang Futuristis, Cerdas, dan Ramah Lingkungan
Misalnya, ketika memilih Sport Mode, ECU membuka throttle lebih responsif dan mengoptimalkan tenaga mesin. Sebaliknya, pada Rain Mode, tenaga diturunkan agar ban tidak mudah selip di jalan basah.