Realitasonline.id | Industri perlengkapan keselamatan berkendara sedang berada di ambang revolusi besar. Helm, yang selama ini hanya berfungsi sebagai pelindung fisik, kini bertransformasi menjadi perangkat pintar yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan sensor canggih. Bukan lagi sekadar konsep, helm pintar ini diperkirakan akan menjadi fitur wajib pada tahun 2025, menawarkan lapisan keamanan proaktif yang jauh melampaui kemampuan helm konvensional. Inovasi ini didorong oleh tuntutan akan keselamatan yang lebih holistik, yang tidak hanya melindungi dari benturan eksternal tetapi juga memantau kondisi real-time pengendara.
Baca Juga: Perbedaan Motor Kopling dan Non-Kopling: Mana yang Cocok untuk Anda?
Inti dari helm pintar masa depan adalah integrasi sensor deteksi goncangan otak (Cedera Otak Traumatis/TBI). Helm ini akan dilengkapi dengan akselerometer dan giroskop mikro yang sangat sensitif di lapisan EPS (busa penyerap benturan). Sensor-sensor ini mampu mengukur kekuatan dan arah benturan secara presisi. Data benturan kemudian dianalisis oleh chip AI yang tertanam di helm. Jika benturan melebihi batas aman yang dapat menyebabkan gegar otak atau TBI, helm akan secara otomatis memicu protokol darurat.
Protokol darurat ini mencakup dua aspek vital. Pertama, panggilan darurat otomatis (Automated Emergency Call). Helm dapat terhubung dengan ponsel pengendara melalui Bluetooth dan, setelah mendeteksi kecelakaan serius, secara otomatis mengirimkan pesan berisi koordinat GPS yang akurat ke kontak darurat yang telah ditetapkan atau bahkan langsung ke layanan gawat darurat (ambulans). Hal ini sangat krusial, terutama pada kecelakaan tunggal di lokasi terpencil, di mana setiap detik sangat berarti.
Kedua, helm pintar juga berfungsi sebagai asisten navigasi dan komunikasi yang aman. Melalui teknologi Heads-Up Display (HUD) yang diproyeksikan ke kaca helm atau melalui speaker mini di dalam helm, pengendara dapat menerima instruksi navigasi, peringatan lalu lintas real-time, atau bahkan menjawab panggilan telepon tanpa perlu mengalihkan pandangan dari jalan. AI berperan penting dalam menyaring informasi yang masuk, hanya menampilkan data yang relevan agar pengendara tidak terdistraksi. Helm ini juga mampu memonitor tingkat kelelahan pengendara melalui pola gerakan kepala. Dengan hadirnya helm yang terintegrasi AI, keselamatan berkendara telah memasuki dimensi baru, mengubah helm dari pelindung pasif menjadi pengawal proaktif yang melindungi nyawa secara cerdas.