otomotif

Jaminan Transmisi Awet: Tiga Kunci Utama Perawatan Mobil Matic yang Wajib Diketahui Pemula

Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:44 WIB
Keterangan foto: Transmisi mobil Innova(Realitasonline/toyota.astra.co.id)

 

 

Realitasonline.id | Kenyamanan mengemudi mobil bertransmisi otomatis (matic) seringkali membuat pemiliknya lupa bahwa transmisi adalah komponen yang sangat sensitif dan membutuhkan perhatian khusus. Terutama bagi pemilik mobil matic baru, kesalahan pengoperasian dan kelalaian perawatan rutin dapat dengan cepat merusak gearbox, yang berujung pada biaya perbaikan yang sangat mahal. Agar transmisi matic berumur panjang dan performa mobil tetap optimal, ada tiga kunci utama yang wajib dipahami dan dipraktikkan oleh setiap pengemudi pemula.

Kunci yang pertama adalah Perawatan Cairan Transmisi. Berbeda dengan oli mesin, oli transmisi (Automatic Transmission Fluid atau ATF) memiliki peran yang lebih krusial, tidak hanya sebagai pelumas tetapi juga sebagai cairan hidrolik yang menggerakkan sistem perpindahan gigi. Oli yang kotor, volume yang kurang, atau kualitas yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan akan menyebabkan gesekan berlebih, panas (overheat), dan kinerja transmisi menjadi kasar (delay atau jedug). Penggantian oli transmisi harus dilakukan secara berkala, umumnya direkomendasikan setiap 40.000 hingga 60.000 kilometer, tergantung jenis transmisi dan kondisi pemakaian. Selain penggantian, pengurasan total (flushing) dianjurkan pada interval yang lebih panjang untuk memastikan seluruh kotoran di dalam gearbox terangkat sempurna.

Kunci kedua berkaitan dengan Kebiasaan Mengemudi yang Benar. Banyak kerusakan transmisi matic bermula dari kebiasaan sepele yang salah. Salah satu pantangan keras adalah memindahkan tuas transmisi (dari D ke R, atau sebaliknya) saat mobil belum benar-benar berhenti total. Memaksakan perpindahan gigi saat mobil masih bergerak akan memberikan tekanan mekanis yang parah pada parking pawl dan komponen internal transmisi, menyebabkan kerusakan fatal. Selain itu, hindari menahan mobil di tanjakan curam hanya dengan menginjak gas (menerapkan torsi), karena praktik ini akan membuat kampas kopling cepat aus dan transmisi cepat panas. Selalu gunakan rem tangan atau fitur Hill Start Assist untuk menahan mobil di tanjakan.

Kunci yang ketiga adalah Penggunaan Tuas Transmisi yang Tepat saat Berhenti. Saat terjebak macet atau berhenti di lampu merah dalam durasi yang cukup lama (lebih dari 10-20 detik), jangan biarkan tuas tetap berada di posisi D sambil menginjak rem kaki terus-menerus. Posisi D akan membuat transmisi terus berusaha menjalankan mobil, sehingga terjadi gesekan dan panas yang tidak perlu pada kopling maju (clutch). Solusi yang tepat adalah memindahkan tuas ke posisi N (Netral) dan mengaktifkan rem tangan (handbrake). Praktik ini akan melepaskan beban dari transmisi, membantu mendinginkannya, dan memperpanjang umur komponen gearbox. Dengan disiplin menerapkan ketiga kunci perawatan dan kebiasaan mengemudi ini, pemilik mobil matic, bahkan pemula sekalipun, dapat memastikan kendaraan mereka berjalan mulus dan bebas dari masalah transmisi yang menguras kantong.

Tags

Terkini