Kenyamanan Penumpang Belakang
Ini poin yang banyak dilupakan reviewer mainstream, SUV besar itu seharusnya menenangkan penumpang belakang, karena mayoritas orang Indonesia membeli mobil besar untuk keluarga, bukan ego power driver. Di Darion, baris kedua terasa lega, sandaran cukup pas, dan AC belakang terdistribusi baik.
Saat perjalanan jauh tol, penumpang belakang bisa relax kaki bisa selonjor, kepala bisa menempel nyaman di headrest, tidak menjadi “goyang kapal”.
Untuk baris ketiga, tetap situasional (nama juga SUV modern). Tetapi masih lebih usable dibanding banyak kompetitor yang baris ketiganya hanya “formalitas”.
Bagaimana Saat Jalur Naik-Turun?
Pulau Jawa banyak tanjakan-turunan panjang: terutama ketika masuk arah Ciwidey, Lembang, Puncak, Batu, Pacet, dan lain-lain. Darion bisa handle itu dengan rasio transmisi modern dan torsi turbo yang merata. Mode Sport cukup membantu kalau ingin respons gas lebih cepat.
Pada jalur turun panjang, engine brake bisa membantu. Rem juga cukup terasa confidence. Rasa “Premium” Datang Dari Ketiga Hal Ini:
NVH sangat minim → otak tidak capai
Steering ringan di kota dan tepat di tol → tidak membebani
Bantingan relax namun stabil → tidak limbung berlebihan
Ini tiga pilar utama yang menentukan kelas kenyamanan SUV modern. Handling Wuling Darion itu lebih ke arah modern comfort.
Dalam kota → luwes, steering ringan, tidak merepotkan
Di tol / luar kota → stabil, tenang, kabin senyap
Karakter ini mengarah ke definisi “premium modern”bukan sibuk nunjukin karakter rigid, bukan agresif keras, tapi fokus meminimalkan fatigue pengguna sehari-hari dan justru ini yang dibutuhkan di Indonesia. SUV besar harus nyaman, mudah dikendalikan, tidak bikin pemilik merasa “nggak enak kalau parkir atau manuver” dan Darion memenuhi itu.(KN)