Realitasonline.id - MPV seperti Wuling Confero merupakan mobil yang identitas pemakaiannya hampir selalu jelas: dipakai harian, multifungsi, antar keluarga, antar anak sekolah, antar orang tua, antar belanja. Dia bukan mobil weekend saja.
Dia mobil hidup itu artinya, Interaksinya ke kabin jauh lebih brutal dibanding mobil pribadi 2 baris. Makin banyak penumpang, makin banyak barang, semakin banyak aktivitas makan minum di kabin. Dan mobil keluarga adalah kendaraan paling gampang menghasilkan “biang bau” walau AC dingin dan unit masih baru.
Di jurnalisme otomotif, kita memandang perawatan interior MPV bukan sekadar bersih. Tetapi pertempuran melawan akumulasi residu organik. Dan pada platform seperti Confero, yang ruang kabin lebar dan AC double blower-nya punya aliran angin spesifik ke area belakang, strategi menjaga kabin “netral” harus disiplin khususnya terkait bau makanan, bau keringat, bau kaos kaki, dan bau lembab di karpet dasar. Tulisan ini membahas langkah teknis yang paling relevan untuk pengguna Confero.
Baca Juga: Interior Wuling Air ev Berbahan Kulit: Tips Perawatan Agar “Anti Pecah” di Usia 3–5 Tahun
Jangan pernah jadikan laci tengah sebagai “bak sampah darurat”
Kesalahan keluarga pengguna MPV Indonesia adalah menjadikan cup holder dan storage kecil di dekat tuas transmisi sebagai tempat buang bungkus permen, plastik tisu basah, sedotan minuman, dll. Itu bukan tempat sampah. Itu ruang paling lembab.
Ketika kita review MPV di test jurnalis, dan ada aroma “semi-sweet / fermentasi ringan” — 9/10 sumbernya adalah storage kecil ini. Solusinya sangat sederhana, selalu sediakan mini trash bag khusus mobil Harga Rp 10–20 ribu per pack, Tempel di sisi doortrim depan, Ini langkah murah yang punya impact besar.
Confero punya karpet dasar yang mudah menyimpan kelembaban
Di kabin panjang seperti Confero, karpet dasar adalah “sponge” besar yang sering tidak disadari. Cairan minum anak, tumpahan air mineral, sirup, sisa minuman cup, kalau jatuh ke karpet lalu hanya di-lap atasnya saja, itu tidak menyelesaikan akar masalah.
Karena kelembapannya turun ke bawah. Dan AC double blower yang dinginnya menusuk ke belakang akan mempercepat kondensasi membuat bau lembab semakin “matang”. Jadi prosedur standar kalau ada cairan tumpah:
-Lap microfiber tebal sampai serat kering
-Kalau area tumpah besar, angkat karpet, angin-anginkan
-Gunakan fan portable / blower low-heat untuk keringkan area
Ingat prinsipnya, masalah interior bukan cairan itu sendiri. Masalahnya adalah residu organik yang tertinggal setelah cairan itu mengering.
Deodorizer berbasis arang aktif (activated charcoal) lebih cocok untuk MPV
Kami di redaksi sering menyarankan activated charcoal bag. Ini bukan “pengharum” tetapi penyerap odor. MPV seperti Confero yang sering membawa 3–7 orang akan punya siklus “bau manusia” jauh lebih tinggi dibanding city car.