otomotif

5 Hal yang Wajib Dicek Sebelum Perjalanan Jauh: Dari Oli hingga Tekanan Ban

Jumat, 14 November 2025 | 16:39 WIB
Keterangan foto: Mesin Mobil Vinfast (Realitasonline/ community.vinfastauto.us)

 

Realitasonline.id - OTOMOTIF | Setiap akhir tahun, banyak orang mulai bersiap untuk perjalanan jauh. Bisa jadi mudik, road trip keluarga, pulang kampung, touring wisata, atau sekedar refreshing keluar kota. Mobil menjadi aktor utama dalam perjalanan tersebut, sehingga kondisinya wajib benar-benar prima. Artikel ini membahas 5 hal yang wajib dicek sebelum perjalanan jauh, mulai dari oli, rem, ban, hingga sistem pendinginan. Semua poin dirangkum dalam bahasa yang mudah dipahami, relevan untuk semua jenis mobil (baik mobil konvensional, mobil turbo, mobil hybrid, hingga mobil listrik), serta disusun sesuai kaidah SEO agar pembaca mudah mencari dan menemukan informasi ini melalui mesin pencari.

1. Kondisi Oli Mesin Harus Optimal

Oli adalah komponen vital. Dia adalah pelindung gesekan antar komponen mesin. Ketika mesin bekerja pada perjalanan jauh dan macet panjang, oli akan bekerja ekstra keras. Jika oli sudah encer, sudah terkontaminasi karbon, atau volumenya kurang, maka performa mesin bisa turun, tarikan berat, dan suhu mesin cepat naik. Karena itu, sebelum berangkat liburan, cek kondisi oli terlebih dulu. Periksa dipstick saat mesin dingin. Pastikan tidak berada di bawah garis minimum. Jika sudah mendekati batas interval penggantian, lebih baik ganti dulu.
Untuk mobil turbo / direct injection, oli sangat penting untuk kestabilan panas. Untuk mobil hybrid, oli juga tetap harus diperhatikan karena mesin bisa on-off dan ketika mesin menyala, beban bisa langsung tinggi. Intinya: oli wajib dalam kondisi prime.

Baca Juga: Liburan Aman dan Nyaman: Panduan Lengkap Menyiapkan Kendaraan Sebelum Mudik

2. Rem: Jangan Hanya Lihat Kampas, Cek Juga Minyak Rem

Sistem pengereman adalah penjaga nyawa saat perjalanan jauh. Jangan hanya cek kampas. Cek juga kondisi minyak rem. Banyak pengemudi lupa bahwa minyak rem punya masa pakai. Sifat minyak rem bisa menyerap uap air dari udara, sehingga kualitas bisa turun. Jika minyak rem sudah tua, rem bisa terasa ngedrop saat kondisi berat, seperti turunan panjang, rem mendadak, atau stop and go dalam kemacetan di tol.
Selain itu, cek juga apakah ada indikasi bunyi gesekan aneh saat rem diinjak. Jika ada, itu tanda bahwa kampas mulai tipis atau disc rotor ada masalah.

3. Tekanan Ban, Usia Ban, dan Pola Kembang Ban

Ini adalah poin paling sering diremehkan, padahal ini berhubungan langsung dengan grip dan pengendalian kendaraan. Sebelum berangkat perjalanan jauh, cek tekanan angin ban dan pastikan sesuai rekomendasi pabrikan. Jangan mengira bahwa tekanan lebih besar = lebih hemat BBM. Tekanan terlalu tinggi bisa membuat tapak ban tidak full menapak aspal, sehingga grip menurun, terutama saat jalan basah. Selain tekanan, perhatikan umur ban. Di dinding ban ada kode produksi. Jika ban sudah lebih dari 4-5 tahun, walaupun kembang masih tebal, tetap berisiko keras, retak halus, atau grip menurun. Pola kembang juga harus diperhatikan. Untuk akhir tahun, yang sering hujan, ban harus punya groove yang cukup untuk mengalirkan air agar tidak aquaplaning.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! Komponen Mobil yang Sering Terlupakan Saat Persiapan Liburan

4. Sistem Pendinginan: Radiator dan Coolant

Perjalanan jauh + macet panjang + cuaca panas = kombinasi sempurna memicu overheat. Masih banyak pengemudi Indonesia yang mengira radiator hanya perlu air biasa. Padahal coolant memiliki titik didih lebih tinggi dan punya aditif anti korosi yang menjaga jalur pendinginan tetap bersih. Jika menggunakan air biasa, radiator bisa cepat berkarat dan tersumbat. Itu sebabnya sebelum perjalanan jauh, cek coolant. Jika sudah keruh, bau, atau berwarna cokelat, saatnya flush dan isi coolant baru.
Pastikan juga kipas radiator menyala normal. Coba tes saat AC hidup dalam kondisi idle beberapa menit. Jika suhu naik, bisa jadi kipas kurang kuat atau sensor bermasalah.

5. Aki, Sistem Kelistrikan dan Kondisi Alternator

Aki adalah sumber energi. Perjalanan jauh membutuhkan banyak energi untuk menghidupkan AC, sistem infotainment, charger HP, dashcam, hingga penerangan malam hari. Jika aki lemah, mobil bisa mogok di tol. Sebelum berangkat, cek usia aki. Jika sudah lebih dari 2 tahun, waspadai gejala lemah. Perhatikan juga apakah lampu-lampu terasa redup saat idle atau starter terasa berat. Ini bisa jadi tanda aki mulai menurun atau alternator kurang fit. Jika punya alat tes volt, cek tegangan aki saat mesin mati dan saat idling. Jika saat idling tegangan rendah, ini indikasi alternator tidak mengisi dengan baik. Lebih baik cek ke bengkel sebelum liburan.

Halaman:

Tags

Terkini