otomotif

Cari Tau Fluida Hidrolik Tahan Api

Minggu, 30 November 2025 | 16:34 WIB
Ilustrasi api. (unsplash.com/rgaleriacom)

Realitasonline.id | Fluida tahan api paling sering dikaitkan dengan sistem hidrolik. Pada beberapa sistem ini, komponen harus beroperasi pada suhu yang sangat tinggi, yang berarti Anda perlu menggunakan fluida yang tidak mudah terbakar jika terjadi kebocoran. Hal ini membantu mengurangi risiko dan memastikan keselamatan personel pabrik.

Salah satu parameter pertama yang perlu dipertimbangkan saat menilai kebutuhan akan fluida tahan api adalah suhu operasi. Suhu ini akan menentukan tingkat proteksi kebakaran yang dibutuhkan dari fluida tersebut saat beroperasi. Banyak oli industri dapat menahan suhu tinggi, tetapi ketika suhu melebihi 93 oC, pilihan Anda menjadi terbatas. Pada saat inilah fluida tahan api dapat digunakan.

Titik nyala dan titik bakar fluida merupakan sifat penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih oli industri untuk area bersuhu tinggi. Kedua sifat ini memberikan wawasan tentang seberapa baik oli industri dapat menahan pembakaran atau kebakaran pada suhu tinggi. Titik nyala adalah suhu di mana molekul hidrokarbon yang lebih ringan telah menguap dan akan terbakar. Pada titik nyala, uap terbakar, tetapi fluida curah tidak, sehingga api tidak berkelanjutan. Titik bakar adalah suhu di mana pembakaran terjadi dan api berkelanjutan. Titik bakar biasanya beberapa derajat lebih tinggi daripada titik nyala.

Penting untuk dicatat bahwa hanya karena oli industri dapat menahan suhu tinggi tanpa terbakar, bukan berarti oli industri tersebut akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang tidak terbatas pada suhu tersebut. Untuk itu, Anda harus memperhatikan stabilitas oksidatif oli industri. Sifat ini umumnya dilaporkan oleh nilai uji oksidasi bejana tekan putar (RPVOT) oli industri, yang memberikan indikasi seberapa baik fluida tersebut akan menahan oksidasi.

Beberapa oli dasar secara inheren menunjukkan banyak sifat penting ini. Berbagai basis sintetis digunakan dalam fluida tahan api, dengan yang paling umum adalah ester fosfat. Meskipun ester fosfat pernah populer di masa lalu, kini ada dorongan baru untuk oli industri berbahan dasar soy-based.

Basis tahan api lainnya termasuk diester dan polialkilena glikol. Beberapa glikol merupakan emulsi yang dicampur dengan air. Kandungan air secara dramatis meningkatkan ketahanan api oli industri, tetapi berdampak negatif pada sifat pelumasnya.

Fluida tahan api sangat efektif ketika terjadi kebocoran di area bersuhu tinggi. Selang dan pipa hidrolik dapat mengalami kelelahan dan retak, sehingga oli industri dapat menyemprot keluar. Hal ini dapat menyebabkan kebakaran dalam waktu singkat. Menggunakan fluida tahan api akan sangat mengurangi risiko ini dan bahkan dapat mengurangi kebutuhan akan sistem pemadam kebakaran.

Meskipun fluida tahan api mungkin lebih mahal, seringkali harganya lebih mahal karena pertimbangan keselamatan. Dengan memilih fluida yang tepat, Anda dapat memastikan pengoperasian peralatan yang aman tanpa mengorbankan sifat pelumas yang dibutuhkan.

Tags

Terkini