Realitasonline.id | Fungsi minyak rem di sepeda motor itu sangat penting, dan sangat erat berhubungan dengan keselamatan kita saat berkendara. Idealnya minyak rem itu harus diganti setiap 2 tahun sekali atau sekitar 20.000-24.000 km. Tapi kenapa harus diganti? Ini alasannya bro. Minyak rem memiliki sifat higroskopis atau menyerap kelembapan. Apa yang terkandung dalam kelembapan? Yup, air. Sebelum lebih jauh membahas bahaya air dalam sistem pengereman, kita bahas dulu kenapa minyak rem bersifat menyerap kelembapan.
Salah satu fungsi dari minyak rem, adalah mencegah karat dan korosi dalam sistem pengereman. Maka dari itu, minyak rem memiliki sifat higroskopis untuk menyerap dan mengunci air agar tidak menyebabkan karat pada sistem pengereman.
Sekarang kita bahas, bahaya dari akumulasi kandungan air dalam minyak rem. Saat melakukan pengereman, akan timbul panas. Kandungan air membuat titik didih minyak rem menjadi berkurang, dan bisa membuat air dalam minyak rem jadi mendidih. Ketika air mendidih akan menimbulkan uap, dan menyebabkan gagal pemompaan minyak rem. Hasilnya, rem jadi blong.
Seiring berjalannya waktu, aditif dalam minyak rem juga akan berkurang. Hal itu bisa menyebabkan material copper dan nickel dalam sistem pengereman jadi terkikis. Itu yang jadi sebab kita sering melihat serpihan metal saat ganti minyak rem. Bahaya banget kan Bro. Jadi mulai sekarang jangan main main deh sama kondisi minyak rem sepeda motor kita.