6. Gunakan Cairan Radiator Flush
Radiator flush mampu meluruhkan karat dan kotoran membandel.
Tuangkan sesuai dosis lalu hidupkan mesin 5–10 menit agar cairan bersirkulasi.
Jangan dibiarkan terlalu lama agar tidak merusak komponen internal.
Setelah itu, buang kembali cairan melalui kran pembuangan.
7. Cek Kondisi Selang dan Tutup Radiator
Selang yang getas atau retak harus segera diganti agar tidak bocor.
Tutup radiator yang lemah membuat tekanan tidak stabil dan pendinginan terganggu.
Pastikan semua klem selang kencang dan tidak ada kebocoran.
Pemeriksaan ini penting sebelum radiator diisi ulang.
8. Bersihkan Bagian Radiator Luar
Debu, serangga, dan pasir sering menempel pada kisi-kisi radiator.
Gunakan air dengan tekanan sedang agar tidak merusak sirip radiator.
Bisa juga memakai kuas halus untuk membersihkan sela-sela kecil.
Radiator yang bersih dari luar mempercepat pelepasan panas mesin.
9. Isi Ulang Dengan Coolant Baru
Gunakan coolant berkualitas, jangan hanya memakai air biasa.
Coolant memiliki titik didih lebih tinggi dan mengandung anti-karat.
Isi perlahan sambil memastikan tidak ada udara yang terjebak (air pocket).
Radiator penuh = pendinginan lebih stabil dan mesin aman dari panas.
10. Periksa Reservoir Tank
Tangki cadangan bekerja mengatur volume cairan saat suhu naik-turun.
Isi hingga garis MAX, jangan berlebih agar tidak tumpah saat memuai.
Jika reservoir kotor, bersihkan juga dengan cara serupa.
Reservoir bersih membantu sirkulasi pendingin tetap lancar.
Baca Juga: Mengoptimalkan Suspensi Mobil: Cara Kerja, Jenis, dan Tips Perawatan Agar Tetap Nyaman
11. Nyalakan Mesin dan Cek Sirkulasi
Setelah selesai, hidupkan mesin 5–10 menit.
Pastikan kipas radiator bekerja normal dan temperatur stabil.
Jika suhu naik tidak wajar, kemungkinan masih ada udara terperangkap.
Buka tutup radiator sedikit (saat dingin) untuk melepas udara.