Rakor Pengendalian Inflasi, TPID Sumut  Rumuskan Upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Strategis

photo author
- Sabtu, 4 November 2023 | 07:00 WIB
Sekda Provinsi Sumut Arief S Trinugroho bersama peserta Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten/Kota se-Sumut, dalam rangka menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan strategis di Sumatera Utara  (Realitasonline.id/Dok)
Sekda Provinsi Sumut Arief S Trinugroho bersama peserta Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten/Kota se-Sumut, dalam rangka menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan strategis di Sumatera Utara (Realitasonline.id/Dok)

Deliserdang - Realitasonline.id | Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumut Rapat Koordinasi (Rakor), merumuskan kebijakan guna menstabilisasi pasokan dan harga pangan strategis, dalam upaya pengendalian inflasi.

Tiga tantangan struktural yang berpengaruh dan menjadi topik pembahasan, dalam Rakor tersebut, yaitu aspek produksi, distribusi, maupun permintaan di tingkat konsumen.

Pj Gubernur Sumut Hassanudin diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Arief S Trinugroho mengatakan, dari sisi produksi, permasalahan sedang dihadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem, seperti El nino tidak dapat dihindarkan di berbagai wilayah.

Baca Juga: Program Masjid Mandiri Wali Kota Medan Gerakkan Ekonomi, Bobby Nasution: Bangkitkan Lagi Peradaban Islam

“Kondisi ini dapat menimbulkan gagal panen, sehingga pasokan akan terganggu. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak defisit pasokan pangan, terutama pada kota IHK (Indeks harga Konsumen),” kata Arief S Trinugroho saat membacakan sambutan Pj Gubernur Sumut di D'prima Hotel Kualanamu Deliserdang, Kamis kemarin (2/11/2023).

Dari sisi distribusi, menurut Hassanudin, beberapa tantangan yang perlu segera diselesaikan adalah relatif panjangnya rantai distribusi, infrastruktur dan jaringan transportasi yang masih kurang memadai.

Bahkan juga minimalnya literasi pemanfaatan teknologi digital, sehingga tantangan ini mendorong kenaikan harga yang cukup tinggi di tingkat konsumen.

Baca Juga: Seru Banget! Meriahkan Peringatan HORI ke-77, Kemenkeu Sumut Gelar Berbagai Kegiatan

“Untuk menjawab tantangan disisi distribusi ini, kita perlu lakukan beberapa upaya, seperti mendorong perluasan kerja sama antardaerah, yang terintegrasi dan melakukan digitalisasi rantai pasok pangan, agar kita dapat memotong rantai yang tidak perlu dalam proses distribusi,” ujar Hassanudin.

Dari sisi permintaan, lanjaut Hassanudin, perlu dilakukan penguatan nilai tambah sektor pangan sebagai pilar ekonomi, dengan cara melakukan hilirisasi pada produk hasil pertanian, khususnya tanaman hortikultura.

“Hal ini dapat meminimalisir meningkatnya permintaan ketika pasokan sedang terbatas, karena sudah tersedia banyaknya pilihan produk turunan hortikultura di pasar,” kata Hassanudin.

Baca Juga: Gawat, Tim Pemkab Asahan Temukan Lokasi Pengoplosan LPG 3Kg, ini Barang Buktinya

Kepala Perwakilan Bank Indonesi (BI) Provinsi Sumut Wira Kusuma mengatakan, beberapa komoditas yang menjadi perhatian jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di akhir tahun ini, antara lain minyak goreng, telur ayam, daging ayam ikan dencis, sawi hijau dan aneka cabai. Termasuk beras.

“Beberapa permasalahan masih membayangi inflasi pangan termasuk beras dari sisi produksi, distribusi dan konsumsi memerlukan solusi jangka pendek dan jangka menengah, ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X