Tetapi katanya, kenapa beberapa kader HMI didorong sampai ingin terjatuh sampai kancing dari baju kader HMI ada yang terlepas.
Riswan Nasution, selaku Ketua Umum HMI Cabang Madina menerangkan bahwa seharusnya kejadian ini tidak akan terjadi.
"Jika Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengizinkan Massa aksi HMI hanya memastikan apakah Bupati Mandailing Natal benar-benar tidak ada di dalam, kalau memang tidak ada kami langsung membubarkan diri.
"Seharusnya hal seperti ini tidak akan terjadi jika Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal memperbolehkan massa aksi masuk untuk memeriksa saja," jelas Riswan Ketua Umum HMI Cabang Mandina.
Baca Juga: Inflasi Dibawah Rata- Rata Nasional, Baskami Apresiasi Kinerja TPID Sumut
"Apakah Bupati Mandailing Natal ada di dalam atau tidak, keinginan kami sangat sederhana, lagian kalau terjadi kerusakan atau hal-hal yang tidak diinginkan kami yang tanggung jawab," tambahnya.
Tetapi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang diwakilkan oleh Sekda kabupaten mandailing natal tetap kekeh kelaupun diperbolehkan hanya 1 atau 2 orang saja.
Riswan pun menenangkan massa bahwa HMI akan mengadakan aksi lagi, dengan massa yang lebih banyak. HMI akan tetap konsisten melawan kedzoliman. Massa aksi pun membubarkan diri.
Baca Juga: Inflasi Dibawah Rata- Rata Nasional, Baskami Apresiasi Kinerja TPID Sumut
Selain dari pada itu HMI mengapresiasi Polda Sumut akan penangkapan Dollar Siregar, kepala dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal, karena dugaan kecurangangan seleksi guru PPPK.
"Kami juga berharap oknun-oknum lain yang terlibat juga harus segera ditangkap," katanya. (ADM)