Sumut Masuk 10 Provinsi Inflasi Terendah, Pj Gubernur Sumut Bilang Gini ke TPID

photo author
- Sabtu, 6 Januari 2024 | 07:00 WIB
Pj. Gubernur Sumut Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024, diselenggarakan Kemendagri secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province Kantor Gubernur Sumut (Realitasonline.id/mis)
Pj. Gubernur Sumut Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024, diselenggarakan Kemendagri secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province Kantor Gubernur Sumut (Realitasonline.id/mis)

Medan - Realitasonline.id | Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk ke dalam provinsi dengan inflasi terendah, yakni 2,25% (y/y) pada Desember tahun 2023. Sementara inflasi nasional pada Desember 2023 (y/y) tercatat 2,61%.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin bersama seluruh gubernur se-Indonesia melalui zoom.

"Ada 10 provinsi dengan inflasi gabungan kota terendah yakni Sulteng, DKI, Kalbar, Sulbar, Sumbar, Sumut, Kaltara, Kalsel, NTT dan Aceh. Ada pula provinsi yang tertinggi dengan nilai inflasi diatas 3%, ini jadi atensi para kepala daerahnya, bagaimana menjaga stabilitas daerahnya. Untuk sepuluh daerah yang inflasinya terendah, terima kasih," kata Mendagri Tito Karnavian.

Baca Juga: Menarik! 10 Kepribadian Orang Penyuka Warna Putih Menurut Psikologis

Rakor Pengendalian inflasi, kata Tito, bertujuan memberi atensi kepada daerah yang memiliki angka inflasi tinggi, serta memaparkan beberapa upaya dalam mengendalikan inflasi di daerah.

Dari paparan yang dilakukan oleh Kementan, Bulog, Satgas Pangan, Kemendag, TNI, Kejaksaan, Kepala Staf Kepresidenan, ada beberapa hal yang menjadi isu utama, yakni terkait stabilisasi bahan pokok. Hal ini menyangkut tentang produksi dan kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, Mendagri meminta agar para Gubernur melakukan rakor dengan para bupati/walikota yang inflasinya masih tinggi. Juga meminta provinsi, kabupaten dan kota, agar mendata seluruh potensi luas lahan di seluruh wilayah, dengan melakukan pemetaan di mana saja daerah yang potensial. Kemudian melakukan percepatan tanam, sehingga masa panen juga lebih cepat.

Usai melihat paparan dari Rakor pengendalian inflasi, Pj Gubernur Sumut Hassanudin yang mengikuti Rakor secara daring menyampaikan sangat bersyukur atas kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan TPID Sumut, sehingga inflasi dapat terkendali dengan baik.

Baca Juga: Bocoran Jawaban Mahasiswa PPG Prajabatan dalam UAS Pendekatan Teaching at the Right Level

Ia pun langsung berkoordinasi dengan TPID yang hadir saat itu, seperti Bank Indonesia Perwakilan Sumut, BPS Sumut, Bulog Drive I Sumut, serta Pimpinan OPD Provinsi Sumut. Inflasi yang telah dicapai Provinsi Sumut seperti yang diungkapkan Mendagri, jangan membuat kita terlena.

"Untuk itu sebagai Pj Gubernur Sumut, saya meminta saran kepada tim yang hadir saat ini, seperti yang dipaparkan Mendagri bahwa cabai, beras adalah komoditas yang selalu menjadi perhatian dan menjadi penyumbang inflasi," katanya.

Kemudian, kata Hassanudin, gangguan cuaca dan elnino juga menjadi faktor hambatan dalam mengendalikan inflasi. Karena faktor ini akan mempengaruhi masa tanam dan jumlah produksi pertanian.

Baca Juga: Ngeri! Jasad Wanita yang Ditemukan di Selokan di Paluta Ternyata Korban Pembunuhan, Begini Ceritanya

"Syukurnya tahun 2023, Provinsi Sumut tidak terkena elnino. Hanya saja ada bencana seperti banjir dan longsor. Inilah yang menjadi perhatian kita agar tidak ada gangguan pada waktu tanam, produksi, serta distribusinya," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X