Realitasonline.id - Batu Bara | Produk tenun dari desa binaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang merupakan karya dari kelompok disabilitas Li - Uli Craft yang juga berkolaborasi dengan Rumah BUMN Toba direncanakan tampil di sebuah pameran yang dilaksanakan di Jamaika Amerika Tengah 26 – 31 Mei 2024.
Senior Vice President TJSL/CSR Inalum Daniel Hutauruk melalui humas PT Inalum Gilang Sukma, Rabu (22/5/2024) menjelaskan bahwa kemajuan ini merupakan wujud dari komitmen perusahaan dalam mendukung produk-produk kebudayaan lokal agar bisa berkembang dan memiliki manfaat yang berkelanjutan untuk masyarakat.
Selain itu, Inalum juga berkomitmen dan berupaya agar produk dari Kawasan Danau Toba semakin dilirik dari Lokal, Nasional hingga Dunia Internasional dengan melibatkan banyak pihak dan stakeholder.
“Inalum terus berkomitmen untuk memperkenalkan wastra dari Toba hingga ke Dunia Internasional, tetapi tidak hanya disitu. Kita melakukan proses pendampingan dari awal kepada para penenun di Desa Binaan Meat.
Baca Juga: Diknas Karo Selenggarakan Pameran dan Perlombaan .
Setelah itu mendampingi dan memberdayakan para penyandang disabilitas yang tergabung pada Yayasan Cahaya Bersama Rakyat di Rumah BUMN Inalum Toba, serta mempromosikan dan memperkenalkan Wastra Tenun Toba ke manca negara melalui UMKM Mitra Binaan Li – Uli Craft,” Ujar Daniel.
Produk yang akan dibawa ke Jamaika berjenis kain ulos yang berasal dari desa Binaan PT Inalum yaitu Desa Meat yang merupakan salah satu sentra pembuatan Ulos khususnya jenis Ragi Hotang di kawasan Danau Toba.
Ulos yang telah jadi kemudian oleh PT Inalum melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, para kelompok rentan atau penyandang disabilitas di Kabupaten Toba yang tergabung dalam Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) yang juga dibina oleh PT Inalum diberikan peningkatan kompetensi melalui Workshop Pembuatan Fashion Etnik khas Toba di Rumah BUMN Inalum Toba.
Gilang menambahkan, ulos tersebut dibuat dari tangan-tangan wanita perajin ulos Desa Meat, dibuat secara tradisional baik dari proses pewarnaan benang menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan, selanjutnya pengerasan benang dengan nasi atau mangunggas, lalu makulhul atau memutar benang supaya bisa diikat.
Baca Juga: USU Ikuti Pameran Pendidikan APAIE di Australia, Perkuat Program Internasionalisasi
Proses selanjutnya adalah manorha, memasukkan benang untuk ulos yang dilanjutkan dengan mangani, yaitu proses mencampurkan benang warna, lalu martonun dan manirak untuk merapikan sisi kain ulos agar tidak terurai.
Ida Tampubolon selaku owner Li – Uli merupakan UMKM yang tergabung dengan Rumah BUMN Inalum Toba, yang secara aktif berbagai produk yang dihasilkan oleh Li – Uli dibawa dan dipromosikan ke berbagai acara pameran.
Berangkat dari berbagai produk yang banyak dilirik dan menarik, kata Ida Tampubolon, PT Inalum melalui Yayasan CBR dan Rumah BUMN Inalum Toba didapuk menjadi trainer bagi penyandang disabilitas di Toba.