Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Para petani salak di Dusun II Tambiski, Desa Lembah Lubuk Raya, Kecamatan Angkola Barat Tapsel, menunggu adanya perhatian pembangunan dari Pemkab Tapsel, karena kondisinya yang sudah cukup parah, sehingga mengganggu mobilisasi hasil perkebunan khususnya buah salak untuk dipasarkan.
Kondisi insfrastruktur jalan Desa yang menghubungkan dua daerah di Dusun II Tambiski, Desa Lembah Lubuk Raya, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapsel dengan batas Kota Padangsidimpuan, itu kondisinya sudah tidak layak untuk dilalui kenderaan, karena fisik jalan yang dibangun Pemkab Tapsel beberapa tahun lalu sudah tidak kelihatan lagi akibat tertutup ilalang dan semak belukar yang tumbuh di badan jalan.
Pantauan, Selasa (17/9/2024), kondisi infrastruktur jalan yang membelah dan letaknya persis di tengah-tengah kebun salak warga fungsinya sangat vital, karena, selain dijadikan jalur lintasan angkutan buah salak usai di panen untuk di pasarkan, juga dijadikan jalur lintasan bagi anak-anak Desa yang menempuh pendidikan untuk ke sekolah terdekat yang berada di batas Tapsel dan Kota Padsngsidimpuan.
Baca Juga: Berkah Jembatan Kayu TMMD Di Angkola Barat Tapsel, Ekonomi Petani Salak Kembali Bergeliat
Disamping itu, jalur tersebut juga menjadi jalur lintasan terdekat untuk dilalui kenderaan bila menuju Kota Padangsidimpuan, jika mengambil jalur lain untuk dilalui dengan melintasi beberapa Desa di Tapsel seperti Desa Sitaratoit, Desa Lobu Layan dan Desa Sialogo, yang memakan waktu lama dan biaya besar untuk menuju Kota Padangsidimpuan.
" Saat ini, akses dan jalur vital masyarakat yang diapit perkebunan salak di kiri dan kanan jalan itu tinggal hamparan batu koral yang ditumbuhi ilalang dan rumput liar serta semak belukar, akibat aspal yang sudah mengelupas dan terkikis, sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah, " ujar Sahrin Harahap (47), warga setempat.
Petani salak warga Dusun Pintu Batu ini menuturkan, selama ini, jalur pepanjang 1 kilometer dijadikan jalur pintasan bagi anak sekolah yang tinggal di Dusun Tambiski menuju salah satu Sekolah Dasar yang ada di Desa Tinjoman dan masuk Kota Padangsidimpuan, mengingat jarak cukup dekat dibanding sekolah yang ada di Desa tetangga Sitaratoit.
Baca Juga: Tinjau Lokasi TMMD 117, Petani Salak Curhat Soal Ini ke Dandim 0212/Tapsel
Selain untuk lintasan anak sekolah, jalan yang memiliki lebar sekira 3 meter itu juga digunakan oleh warga untuk bepergian ke Kota Padangsidimpuan untuk berbelanja maupun menjual hasil kebun berupa palawija, salak dan karet.
" Apabila hendak melintasi jalan tersebut, dengan menggunakan sepeda motor, maka pengemudinya harus ekstra hati-hati. Sebab, jika lengah sedikit, maka jalan yang sempit itu bisa membuat pengemudi sepeda motor terjatuh, " tuturnya.
Sahrin mengaku, kondisi Jalan di Dusun II Tambiski yang tak layak itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Ia juga tak tahu, apa alasannya, sehingga jalan tersebut tak kunjung mendapatkan perbaikan.
“ Sudah sejak beberapa tahun ini, jalan ini begini-begini saja. Kami pun kurang tahu, kenapa tak diperbaiki jalannya, padahal perekonomian masyarakat sangat tergantung dari akses jajan tersebut, " ucapnya
Atas situasi tersebut, ia berharap kepada pihak-pihak terkait, agar segera memberi perhatian dan membenahi jalan tersebut. Sebab, baginya dan warga lain, akses jalan di lokasi tersebut bisa memunculkan harapan baru untuk meningkatkan kesejahteraan.