Disparpora Gelar Pelatihan Pemandu Ekowisata

photo author
- Jumat, 27 September 2024 | 11:47 WIB
Pelatihan Pemandu Ekowisata oleh Disparpora Humbahas (Realitasonline.id/tansir)
Pelatihan Pemandu Ekowisata oleh Disparpora Humbahas (Realitasonline.id/tansir)

 

Realitasonline.id - Humbahas | Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) gelar pelatihan pemandu ekowisata yang di ikuti 55 peserta dan berlangsung 25-27 September 2024, di Hotel Martin Anugrah Doloksanggul, Humbahas.

Tua Marsatti SE MSi Asisten administrasi umum dan kesejahteraan rakyat menjelaskan, Humbahas memiliki sejumlah sumber daya wisata dan daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan, dengan dasar itu Pemkab menginisiasi pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penopang pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi.

“Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan mulingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan,” katanya, ketika membuka kegiatan pelatihan.

Baca Juga: BRI Hadirkan Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Mesin RVM untuk Lingkungan di Mandalika, Peringati World Clean Up Day

Kadis Disparpora, Jakkon H Marbun SE MM, Jumat (27/9/2024) menjelaskan ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri.

Dampaknya berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
“Manfaat ekowisata berdampak dalam berbagai aspek. manfaat tersebut meliputi aspek konservasi, pemberdayaan dan pendidikan lingkungan. manfaat tersebut secara lengkap,” sebutnya.

Jakkon menegaskan prinsip ekowisata merupakan prinsip yang mengatur untuk menyatukan konservasi lingkungan hidup, pengembangan masyarakat dan wisata yang berkelanjutan dan berjalan seiring. Hal ini berarti, pihak yang melaksanakan, berpartisipasi dalam ekoturisme harus menjalankan kriteria dan prinsip tersebut.

Baca Juga: Pelatihan dan Pendidikan Pemadam Kebakaran Dilaksanakan Bupati Minta Propesionalisme

Kabid Ekonomi Kreatif Brettyince Simamora SE MAP menjelaskan prinsip ekowisata diantaranya meminimalkan dampak fisik, sosial, perilaku, psikologis untuk membangun kesadaran lingkungan, budaya dan rasa hormat.

“Memberikan pengalaman positif bagi pengunjung dan tuan rumah, memanfaatkan keuangan langsung bagi konservasi atau pelestarian lingkungan hidup. Tentunya juga menghasilkan keuntungan finansial bagi masyarakat lokal. Juga memberikan pengalaman interpretatif yang mengesankan bagi pengunjung untuk meningkatkan sensitivitas terhadap iklim politik, lingkungan, sosial tempat tujuan wisata. Serta membangun, mengoperasikan fasilitas atau infrastruktur dengan meminimalkan dampak lingkungan,” jelasnya.

Tiyence menjelaskan pelatihan pemandu ekowisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi kompetensi para pemandu ekowisata agar dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kepemanduan ekowisata.

Baca Juga: Generasi Pemuda Muslim Indonesia Sumut Gelar Pelatihan Fardhu Kifayah

“Dengan pelatihan ini peserta mengetahui dan memahami bagaimana merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan pemanduan ekowisata. Juga bagaimana merencanakan dan menerapkan kegiatan yang berdampak negatif rendah terhadap lingkungan dan sosial budaya. Dan peserta memahami cara menyiapkan dan menyajikan informasi ekowisata,” pungkasnya. (TAN)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X