Realitasonline.id - STM Hilir | Kuburan Rindu Syahputra Sinaga (14) dibongkar tim forensik RS Bhayangkara Medan dipimpin dr Surjit, Selasa (1/10/24) guna mengetahui penyebab kematian anak remaja tersebut.
Kematian siswa kelas IX C SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang tersebu, diduga setelah dihukum squat jump 100 kali oleh gurunya, karena diduga tidak mampu menghapal ayat kitab suci.
Pantauan wartawan, proses penggalian kuburan (ekshumasi) dimulai pukul 09.00 wib dan mendapat pengawalan ketat dari petugas Kepolisian Polresta Deli Serdang.
Baca Juga: Diduga Memanggil Nama Doang, Guru SMP di Lamongan Tampar Siswa
Empat jam kemudian sekira pukul 13.00 wib pelaksanaan diotopsi selesai dilakukan dan jenazah Rindu dikubur kembali di kuburan Kristen dekat rumahnya Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir.
Sementara orang tua korban menolak menyaksikan otopsi terhadap putranya tersebut. Mereka hanya melihat dari kejahuan tenda biru yang menutup dan mengelilingi kuburan anaknya, ketika kegiatan tersebut berlangsung.
Kapolresta Deli Serdang Kombes Rafhael Sandi Priambodo mengatakan, otopsi untuk melengkapi laporan polisi. Selain untuk mencocokkan visum luar yang dikeluarkan pihak rumah sakit, serta mengetahui penyebab kematian almarhum Rindu Syahputra Sinaga.
Baca Juga: Meninggalnya Siswa Akibat Squad Jump 100 Kali, LPA Deli Serdang Desak Kasek SMPN1 STM Hilir Dicopot
Sebelum tewas, putra sulung dari 3 bersaudara anak pasangan Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang sempat dirawat di RSU Sembiring Delia.
Sedangkan oknum guru honor Agama Kristen yang menghukum Rindu telah dinonaktifkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Deli Serdang.
Baca Juga: Seorang Guru di Cianjur Diduga Dorong dan Pukul Siswa hingga Memar
Dan kini, Selly Winda Hutapea tidak lagi kelihatan di daerah tempat tinggalnya, di Dusun I Desa Negara Beringin usai kematian anak didiknya itu.(zul)