Realitasonline.id-Cianjur | Video berdurasi 17 detik menunjukkan seorang siswa laki-laki yang tampak berdiri di depan kelas dan sedang dimarahi oleh seorang guru wanita.
Dalam video tersebut, siswa yang merupakan korban kekerasan terlihat berusaha menjelaskan kesalahannya kepada guru. Namun, bukannya mendapatkan pemahaman, siswa tersebut malah dipukul di bagian wajah dan didorong ke sudut kelas.
MA, orang tua dari siswa tersebut, mengonfirmasi bahwa anaknya adalah korban dalam video yang viral itu. MA menyebutkan bahwa anaknya mengalami memar di muka dan telah dibawa ke UKS sekolah untuk dikompres.
MA juga menyatakan niatnya untuk melaporkan kejadian ini ke polisi dan menunggu suami untuk menyelesaikan laporan ke pihak sekolah.
Kepala SMAN 2 Cianjur, Haruman, mengungkapkan bahwa pihak sekolah belum menerima kronologi lengkap mengenai kejadian tersebut. Menurutnya, insiden ini terjadi pada hari Kamis, (5/9), dan diduga disebabkan oleh kesalahpahaman.
Guru SMA berinisial G yang terlibat dalam kasus ini menganggap bahwa siswa yang tersenyum kepada temannya itu sedang menertawakan dirinya.
Haruman juga mengatakan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Mereka berencana untuk mengumpulkan orang tua dan guru yang diduga melakukan kekerasan untuk membahas kasus ini lebih lanjut.
Baca Juga: Syifa Hadju Borong 4 Piala di Infotainment Awards 2024
Rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa tindakan kekerasan oleh oknum guru tersebut terjadi di dalam kelas IX. Dalam video berdurasi sekitar 18 detik, terlihat guru tersebut membanting, memukul, dan menarik korban hingga terjatuh.
Perbuatan guru aniaya murid ini dilakukan di hadapan siswa lainnya yang sedang mengikuti jam pelajaran. Meski siswa sudah meminta maaf, tindakan kekerasan tersebut tampaknya semakin intensif.
"Maaf ibu, tadi saya cuman liat temen saya senyum," ucap korban dalam video tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 2 Cianjur, Haruman Taufik K, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut memang terjadi di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Haruman menyebutkan bahwa insiden ini terjadi pada sore hari, saat jam pelajaran terakhir. Oknum guru yang diduga melakukan kekerasan adalah seorang guru matematika berinisial G.