Realitasonline.id - Taput | Para tokoh masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) merasa prihatin dengan kondisi saat ini dampak Pilkada 2024. Pj Bupati Taput, Dimposma Sihombing yang diharapkan mampu menjaga suasana kondusif justru terkesan melakukan upaya kegaduhan dan memecah belah masyarakat.
"Sejak Pj bupati ini dilantik kami melihat tidak ada kekondusifan yang dirasakan masyarakat Taput. Masa kantor bupati pun seperti texas kali mau ada adu jotos di situ, ada apa ini? Kita maunya tidak seperti itu, karena kita mau tatanan pemerintahan ini berjalan dengan baik," ujar Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) Taput, Marslan Sinaga kepada wartawan, semalam.
Ia mengamati beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini efek 'cawe-cawe' Pj Bupati Dimposma Sihombing.
Baca Juga: Calon Wali Kota Binjai Amir Hamzah Tawarkan Berobat Gratis UHC, Warga Cukup Tunjukkan KTP
Mulai dari masifnya papan bunga terpajang di seputaran kantor bupati, baliho bernada hasutan yang dipasang di beberapa kecamatan, hingga 'demo bayaran' di kantor bupati pada waktu bersamaan datangnya sekdaprov Sumut dan rombongan untuk melakukan pembinaan di Pemkab Taput.
"Belum lagi sebelumnya video-video hoaks yang disebarluaskan kepada generasi muda Taput, tentu ini sungguh sangat merusak mental anak-anak muda kita apalagi Taput sangat dikenal sebagai kota wisata rohani dan pusat HKBP bagi umat Nasrani," ujarnya didampingi beberapa tokoh masyarakat dan tokoh adat Taput lainnya.
LADN mengajak semua kandidat yang berkontestasi untuk memberikan edukasi politik yang sehat dan mencerdaskan. Menjaga adat dan peradaban yang sudah tertata dengan baik selama ini di Kabupaten Taput.
Terhadap para aparatur penegak hukum, aparatur sipil negara, dan unsur penyelenggara pemilihan agar menjaga netralitas dan tidak berat sebelah dalam ucapan, perbuatan, dan tindakan guna menjaga kekondusifan hingga hari H Pilkada, 27 November 2024.