Realitasonline.id | Di sebuah desa pesisir bernama Kuala Tanjung, sosok Dedi Syahputra, atau yang dikenal akrab sebagai Bang Untung, telah mengubah wajah pendidikan dan pemberdayaan bagi warganya.
Berawal dari mimpi untuk mendirikan sekolah untuk masyarakat yang kurang mampu dan Berharap dapat menunjukkan bahwasannya pembelajaran itu lebih simple dan enak ketika anak-anak ini merasa sekolah itu seperti bersahabat, Untung berhasil mendirikan sekolah, Yayasan Pendidikan Al Mukhlisin, yang kini dikenal luas dan menjadi kebanggaan desa.
“Dulu saya merasa, pendidikan yang saya dapat tidak sesuai dengan kebutuhan hidup. Saya dulu murid yang bahkan bisa dibilang bodoh,” kenang Bang Untung.
“Impian saya adalah membuat sekolah yang bersahabat dan ramah, bukan hanya pelajaran sekolah yang umum, tapi juga mengedepankan agama, sosial, dan juga mengajarkan aspek aspek kehidupan,” kata Untung sembari tersenyum.
Kini, Yayasan Pendidikan Al Mukhlisin telah menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak desa dengan jenjang mulai dari TK, SD, Tempat Pembelajaran Quran (TPQ), hingga Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA).
Sekolah ini, Kata Untung, berdiri dengan prinsip bahwa pendidikan berkualitas tak harus mahal, sehingga ia tidak mematok biaya SPP.
“Saat ini Kita punya kurang lebih 340 siswa di jenjang SD dengan 14 rombel. Di sini juga ada PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk adik adik yang putus sekolah,” terang Ketua Kelompok Tani Sari Larva Berdaya itu.
Program PKBM ini menjadi jalan bagi masyarakat yang sempat putus sekolah untuk mendapatkan pendidikan setara, dengan tiga paket yakni Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.
Sekolah ini Berdiri Kokoh Berkat Dukungan masyarakat dan juga bantuan dari berbagai pihak termasuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang memberikannya gelar “Local Hero” atas perannya dalam program CSR yang memberikan dampak luas kepada masyarakat.
Inalum, Lanjut Dia, tidak hanya memberikan bantuan dana, namun juga membantu pembangunan fasilitas, dan infrastruktur di sekolah.
Baca Juga: Merajut Rasa Pedas Menjadi Harapan, Produk Olahan Cabai Lubuk Cuik Hiasi Etalase Nasional