Realitasonline.id - Taput | Hari pertama melakukan tugasnya sebagai kepala daerah, Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Hutabarat didampingi anggota DPRD Sumut fraksi Golkar Viktor Silaen menghadiri musrenbang rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2026 Kecamatan Sipahutar.
Agenda pertama Bupati Taripar selain agenda lainnya, digelar di gedung Serbaguna HKBP Sipahutar Rabu (5/3/2025) turut hadir anggota DPRD Taput Dapil Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga.
JTP (panggilan akrab) dihadapan peserta musrenbang RKPD mengatakan selaku kepala daerah ditengah efesiensi harus menyadari bahwa kemampuan daerah untuk membiayai berbagai program pembangunan masih terbatas.
Untuk itu, JTP menekankan dana desa dapat dioptimalkan penggunaannya serta harus sinergi mengatasi permasalahan pembangunan.
Dukungan dana desa terutama dalam pencegahan dan penanganan stunting,
peningkatan aksesibilitas daerah antar desa dan daerah terisolir, peningkatan kapasitas pemuda desa melalui pelatihan dan pembangunan rumah kreasi di desa.
Selanjutnya dukungan dana desa dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang dikelola oleh Bumdes atau kelompok masyarakat di desa dan pembangunan lainnya yang menjadi prioritas pembangunan daerah.
JTP dalam kesempatan tersebut mengungkapkan saat ini tagline Taput “MarTuhan MarRoha MarBisuk”.
Dipaparkannya “MarTuhan, agar selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal khususnya dalam menjalani pekerjaan, Marroha, dalam bekerja marilah kita bekerja dari hati, berikan hatimu bekerja sebagai pelayan, Marbisuk, dalam bekerja kita harus tanggap situasi, tanggap dalam situasi apapun.
Dalam konteks Musrenbang JTP mengatakan sarana menyusun rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kebijakan pemerintah serta hal yang diusulkan sejalan dengan visi dan misi pembangunan daerah serta diselaraskan mendukung Asta Cita Presiden.
JTP menyebut ada point penting Asta Cita Presiden yang menjadi pedoman dalam merumuskan program pembangunan yakni ketahanan pangan dan energi, peningkatan kesejahteraan rakyat, penguatan infrastruktur dan konektivitas yang memadai adalah kunci pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Kita harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di kecamatan ini dapat menghubungkan desa-desa dengan pusat-pusat ekonomi secara efektif," ucapnya.