Baca Juga: Mudik Gratis 2025 ala BRI, Ribuan Warga Pulang Tanpa Biaya
Penghasilan pun hanya bisa mendapat Rp200 ribu seminggu. Dengan penghasilan seperti itu, Mervin dan Fani merasa tidak mampu membayar uang kuliah.
“Nggak mungkin kuliah, karena mamak bapak nggak ada, nenek sudah makin tua, mengandalkan nenek nggak mungkin, dia tidak bisa bekerja lagi, kami saja yang bekerja,” kata Mervin.
Bagi Mervin, kuliah sangat penting. Ia ingin mengubah nasib dan menjadi guru di Nias. Sehingga ia bisa menyalurkan ilmu pengetahuan yang diterimanya untuk anak-anak di Nias.
Fani sang adik juga mengungkapkan rasa senangnya lantaran sudah tahu akan bisa kuliah. Selain diberi beasiswa, keduanya juga diberikan sepeda. Kata Fani, sepeda akan sangat membantu perjalanan mereka dari rumah ke sekolah yang berjarak 8 km.
Baca Juga: Bupati Langkat Syah Afandin Pimpin Tabligh Akbar, Serukan Solidaritas Rakyat Palestina
“Kalau becek kadang kami pergi sekolah tidak pakai sepatu, jadi saya senang sekali diberi beasiswa oleh Pak Gubernur dan diberi sepeda juga,” kata Fani.
Gubernur Bobby Nasution pun memberi pesan pada keduanya agar setelah kuliah, kembali ke Nias untuk membangun daerah.
Ia juga meminta anak-anak di Kepulauan Nias untuk tidak mau kalah dengan anak di luar Kepulauan Nias.
“Kasih lihat kalau kita anak di Nias juga punya prestasi yang baik, punya prestasi yang gemilang, semoga nanti anak-anak Nias bukan hanya bisa sukses di Nias saja, tapi juga bisa sukses di Sumut, bahkan tingkat nasional, mudah mudahan ada pemimpin kita berasal dari Nias nantinya,” kata Bobby Nasution. (AY)