Kuliah Umum Kodim 0212/Tapsel di UIN Syahada Padangsidimpuan, Dandim: Wawasan Kebangsaan di Era Digital, Mahasiswa dan TNI Harus Satu Barisan

photo author
- Rabu, 16 April 2025 | 15:05 WIB
Dandim 0212/Tapsel Letkol (Arm) Delli Yudha Adi Nurcahyo, Rektor UIN Syahada Muhammad Darwis Dasopang foto bersama mahasiswa usai acara kuliah umum di auditorium utama kampus UIN Syahada Padangsidimpuan, Rabu (16/4/2025) (Realitasonline.id - RI)
Dandim 0212/Tapsel Letkol (Arm) Delli Yudha Adi Nurcahyo, Rektor UIN Syahada Muhammad Darwis Dasopang foto bersama mahasiswa usai acara kuliah umum di auditorium utama kampus UIN Syahada Padangsidimpuan, Rabu (16/4/2025) (Realitasonline.id - RI)

Realitasonline.id - Padangsidimpuan | Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Akhmad Addari (UIN Syahada) Padangsidimpuan menggelar kuliah umum Wawasan Kebangsaan berthema, 'Revisi UU TNI Tahun 2025 dalam Menjawab Tantangan Ancaman Multidimensional', yang berlangsung di auditorium utama kampus UIN Syahada Padangsidimpuan, Rabu (16/4/2025).

Kuliah umum diikuti 1500 mahasiswa dari berbagai fakultas, menghadirkan narasumber tunggal, Dandim 0212/Tapsel Letkol (Arm) Delli Yudha Adi Nurcahyo yang membawakan materi terkait UU TNI Tahun 2025 dalam Menghadapi Ancaman Multidimensional.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan Muhammad Darwis Dasopang, dihadiri Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan, Muhammad Darwis Dasopang, para Wakil Rektor, Dosen, serta para pengajar dan akademisi Kasdim 0212/Tapsel Mayor Inf. Hasbullah Pasaribu, Pasi Intel Kapten Inf Samson Marbun, para Perwira Kodim 0212/Tapsel, serta Ketua Persit KCK Kodim 0212/Tapsel Delli Yudha.

Baca Juga: Kepala Kantah Padangsidimpuan Tekankan Realisasi Target dan Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat

 

Dalam paparannya, Dandim 0212/Tapsel Letkol (Arm) Delli Yudha Adi Nurcahyo menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan sivitas akademika dalam menjaga keutuhan NKRI.

Dandim menjelaskan, perubahan dunia saat ini tidak hanya menimbulkan kemajuan, tapi juga tantangan baru terhadap pertahanan negara dan bahaya radikalisme dan disintegrasi bangsa yang kerap menyasar generasi muda.

Ia juga menceritakan tentang sejarah perjuangan bangsa dan pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

“Mahasiswa harus kritis, tetapi tetap dalam koridor konstitusi dan semangat kebangsaan. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah,” tegas Dandim.

Baca Juga: 2 Jam Lebih Mati Listrik di Medan Marelan Pelanggan Ngomel ke PLN: Telat Bayar Langsung Diputus

 

Dandim memaparkan, berbagai ancaman multidimensional yaitu bentuk ancaman yang tidak hanya datang dari aspek militer, tetapi juga meliputi ancaman ideologi seperti radikalisme, intoleransi, propaganda transnasional.

Kemudian ancaman politik dan hukum berupa manipulasi informasi, polarisasi sosial, ancaman ekonomi, berupa ketimpangan ekonomi, penguasaan aset oleh asing.

Ancaman sosial budaya berupa lunturnya nilai kebangsaan, gaya hidup individualis, ancaman siber dan teknologi betupa hoaks, disinformasi, peretasan data negara serta ancaman terhadap lingkungan yakni kerusakan hutan dan bencana alam.

“Mahasiswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tetapi juga harus memiliki kesadaran kebangsaan yang tinggi. Adik-adik adalah agen perubahan dan penjaga nilai-nilai persatuan di tengah tantangan globalisasi,” tegas Dandim.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X