Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun lingkungan kerja yang inklusif dan setara melalui rangkaian kegiatan tahunan bertajuk, 'Perayaan KesetARaan Serentak Berpacu dalam Kesetaraan dan Keberagaman' (PERAN SEPADAN), melalui talk show serta Focus Group Discussion (FGD) bertema, 'Speak Up! is Our Power', yang berlangsung selama satu bulan dan ditutup pada 23 dan 24 April 2025.
Talk show dan FGD ini digagas sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam membangun budaya kerja yang adil bagi semua gender, dengan menghadirkan narasumber Johana Rosalina, konselor dan fasilitator dari Binus Business School dan ASTRA Program.
Inisiatif ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG ke-5 tentang Kesetaraan Gender, SDG ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG ke-10 mengenai Pengurangan Ketimpangan.
Momentum Hari Kartini juga turut dimanfaatkan untuk menegaskan pentingnya keberanian dalam menyuarakan pendapat dan menjaga lingkungan kerja yang saling menghargai.
Director & CFO PTAR, Noviandri, menegaskan, keberanian untuk bersuara adalah fondasi penting dalam menciptakan tempat kerja yang sehat.
“Kami ingin setiap individu berani bersuara, baik sebagai korban, saksi, maupun ketika melihat pelanggaran nilai perusahaan. Budaya 'Speak Up' bukan hanya tentang melapor, tetapi juga menjaga satu sama lain,” ujar Noviandri pada acara penutupan, Kamis (24/4/2025).
Baca Juga: Perkuat Silaturahmi dan Sejarah Perjuangan, Bupati Batu Bara: Gemkara Sahabat Sejak Awal
Ia menjelaskan, komitmen PTAR terhadap kesetaraan gender juga tercermin dari meningkatnya keterwakilan perempuan di perusahaan.
Pada 2024, jumlah karyawan perempuan mencapai 23,1%, naik dari 22,5% pada 2023 dan jauh di atas rata-rata nasional di sektor pertambangan yang hanya 8,3% menurut BPS.
Sementara Senior Manager Human Capital Development PTAR, Sandra Makadada, menyampaikan, pelecehan kerap terjadi dalam bentuk-bentuk halus yang sulit dikenali.
“Budaya 'Speak Up' menjadi kekuatan kolektif kita untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan inklusif,” tegas Sandra.
Baca Juga: Perkuat Silaturahmi dan Sejarah Perjuangan, Bupati Batu Bara: Gemkara Sahabat Sejak Awal