Diterangkannya, karyawan perempuan di PTAR aktif berkontribusi di berbagai lini, dari perencanaan tambang hingga posisi manajerial, termasuk tiga perempuan yang kini menjabat sebagai komisaris dan direktur.
"Kebijakan progresif seperti cuti melahirkan empat bulan dengan upah penuh, cuti ayah dua minggu, ruang laktasi, dan sistem evaluasi objektif memperkuat langkah PTAR dalam menciptakan lingkungan kerja yang setara," katanya.
Sebelumnya, dalam sesi FGD, peserta diajak mengenali berbagai bentuk pelecehan, baik verbal maupun non-verbal, serta strategi penanganannya melalui diskusi, studi kasus, dan role play. PTAR juga menegaskan adanya jalur pelaporan resmi yang aman dan rahasia bagi karyawan. (RI)