Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Dalam upaya mempercepat tercapainya swasembada pangan, Pemkab Tapsel melalui Dinas Pertanian, menginisiasi program optimalisasi lahan pertanian masyarakat, dengan menerapkan teknologi pertanian terpadu berbasis mina padi.
" Mina padi ini adalah sistem terpadu yang mengombinasikan budidaya padi dan ikan di lahan yang sama, " ujar Kabid Penyuluhan pada Dinas Pertanian Tapsel, Rahayu Ningsih, Kamis (8/5/2025).
Rahayu menjelaskan, teknologi mina padi merupakan salah satu inovasi yang bertujuan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan Kabupaten Tapsel memiliki potensi besar dalam pengembangan sistem ini, terutama karena ketersediaan lahan sawah yang cukup luas dan memiliki sumber air memadai.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemprov Sumut Jajaki Teknologi Pertanian Presisi
" Upaya ini sejalan dengan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan, sekaligus mendukung program Bupati Tapsel Gus Irawan terkait swasembada ikan, " katanya.
Sebagai langkah awal, Dinas Pertanian juga telah melakukan demplot mina padi di berbagai Kecamatan, yang salah satunya di Kecamatan Marancar Kabupaten Tapsel. Demplot ini dilaksanakan di lahan milik Kelompok Tani Marsada Niroha yang dipimpin Adanan Pasaribu, dengan pendamping dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) setempat.
" Hari ini kita panen mina padi di Kecamatan Marancar. Hasilnya terbukti meningkatkan pendapatan petani melalui pemanfaatan lahan yang lebih optimal, " kata Rahayu.
Menurutnya, sistem mina padi memberikan berbagai keuntungan bagi petani. Selain efisien dari sisi biaya saprodi karena pemupukan hanya dilakukan sebelum penebaran benih, petani juga dapat memanen dua komoditas sekaligus padi dan ikan.
" Teknologi ini diperkenalkan secara intensif oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) ke seluruh kelompok tani di wilayah HATABOSI Marancar, yang meliputi desa Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok dan Siranap. Hasilnya, produktivitas padi meningkat hingga 32 persen dibandingkan lahan non mina padi, " tuturnya.
Sementara itu, PPL Tapsel, Yenni Lubis, menyampaikan, panen kali ini juga dirangkai dengan pengujian kesuburan tanah. Meski belum menunjukkan perubahan signifikan, ia optimistis kualitas tanah akan terus membaik dengan penerapan mina padi secara berkelanjutan.
Baca Juga: Sertijab Bupati Asahan, Wagub Sumut Surya Singgung soal Lahan Pertanian
Koordinator BPP Marancar, Elvi Nora, mencatat hasil panen gabah dari mina padi di kelompok binaannya mencapai 7,98 ton per hektar dengan menggunakan varietas lokal Sigudang. Sementara hasil panen ikan mencapai 100 kilogram per hektar.
“ Mina padi idealnya diterapkan pada musim tanam pertama (MT1), dengan padi varietas lokal berumur enam bulan dan panen ikan dilakukan setelah empat bulan, ” jelas Elvi.