Realitasonline.id - Di ruang tunggu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sipirok, suasana tampak berbeda pagi itu. Deretan kursi dipenuhi oleh warga dari berbagai daerah, ada yang dari Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah bahkan hingga Mandailing Natal.
Sebagian tampak ditemani keluarga, menanti giliran untuk menjalani operasi katarak. Senyum, harapan dan rasa haru bercampur jadi satu, semuanya berangkat dengan satu tujuan, ingin kembali melihat dunia dengan jelas.
Mereka datang bukan karena mampu membayar biaya operasi mahal, tapi karena uluran tangan dari PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, yang sejak tahun 2011 secara konsisten menggelar program operasi katarak gratis di berbagai wilayah Sumatera Utara.
Baca Juga: Sopir Angkot Sampaikan Aspirasi ke Pemerintah Kota Bogor soal Aturan Usia Kendaraan
Di sudut jejeran kursi pasien, terlihat seorang gadis belia dengan sebelah matanya di tutup perban usai menjalani operasi mata sedang beristirahat ditemani seorang wanita setengah baya duduk dikursi plastik sambil memperhatikan pasien lainnya yang lalu lalang menunggu giliran untuk jalani operasi
Gadis belia tersebut adalah Maria Enjelika Aritonang (17), siswi kelas XII SMA Negeri 1 asal Desa Simarpinggan Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah yang menjadi salah satu pasien peserta operasi katarak di RSUD Sipirok.
Dalam penuturannya ia mengaku mengetahui ada operasi katarak saat pulang sekarang ada spanduk PTAR melaksanakan operasi katarak mata di Pandsn Tapanuli Tengah.
Baca Juga: Kapolsek Dramaga Serukan Kolaborasi Polri, TNI, dan Santri Wujudkan Keamanan Lingkungan
Ia kemudian memberitahukan kepada ibunya untuk ikut operasi katarak dan bertekad ingin matanya bisa normal dan sembuh agar bisa bermain dan belajar seperti teman-teman sebayanya.
Ia menuturkan, awalnya penglihatannya mulai terganggu saat ia duduk di kelas 5 SD, akibat insiden dilempar pulpen oleh teman sekolahnya yang mengenai mata kirinya.
“ Awalnya cuma sakit sedikit di mata kirinya akibat kena lemparan pulpen oleh temannya. Tapi lama kelamaan penglihatan makin kabur, ” tutur Maria dengan suara pelan.
Sejak itu, selama hampir enam tahun, Maria hanya bisa melihat samar dengan satu matanya. Ia sempat menjalani operasi pertama di RSUD Pandan dan kini menjalani operasi kedua di RSUD Sipirok melalui program operasi katarak gratis PTAR.
“ Saya senang sekali bisa ikut operasi ini lagi dan saya berharap setelah operasi ini penglihatan saya bisa benar-benar pulih supaya bisa belajar dengan normal dan ikut ujian sekolah, ” ucapnya penuh harap.