Selain itu, Albiner berpesan alumni jangan pernah kotori melalui tangan, kaki, mulut atau apapun yang ada pada jiwa dan ragamu.
Selaku alumni, selain meningkatkan kompetensi, optimalisasi potensi diri, dan keunggulan komperatif, para wisudawan dan wisudawati juga harus mewujudkan perilaku yang menunjukkan bahwa ucapan harus selaras dengan tindakan.
"Dalam Bahasa Batak saya menyebutkan sebagai haparsihohoton," imbuhnya.
Saat ini, Albiner mengatakan IAKN Tarutung telah mendapat kepercayaan dari Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menyelenggarakan program study umum.
" Ada program study (PS) S1 statistik, S1 Teknologi Informasi, PS S1 Ilmu Komputer," ungkapnya kepada awak media.
IAKN Tarutung sejatinya sedang menunggu SK pendirian fakultas sains dan teknologi dari Kementerian Agama sebagai rumah bagi ketiga program study tersebut.
" Terkait permohonan transformasi IAKN menjadi Universitas Kristen Negeri, dokumen yang diperlukan sudah disampaikan. Kita optimis UKN akan terwujud segera," pungkasnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Hanna Dewi Aritonang M.Th mengatakan civitas akademika telah mempersiapkan para alumninya agar dapat bersaing dan siap bekerja ditengah kemajuan teknologi.
Dia mengatakan persiapan dilakukan dengan memberikan pembekalan terhadap para mahasiwa dan mahasiswi calon wisudawan dan wisudawati.
"Dengan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap wisudawan secara reguler dan praktek pengalaman lapangan setiap semester sehingga para lulusan bisa siap kerja," paparnya.
Disamping mata kuliah dan capaian pembelajaran di kelas, IAKN Tarutung memberikan pendamping ijazah kepada para alumni," tukasnya.
Adapun 374 orang mahasiswa yang diwisuda terdiri dari sebanyak 313 lulusan S1, 56 lulusan S2, dan 5 orang lulusan S3.